Solopos.com, MADIUN — Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, Jawa Timur, menggelar inspeksi ke sejumlah tempat keramaian untuk mensosialisasikan terkait bahaya chiki ngebul.
Seperti diketahui chiki ngebul kini menjadi salah satu jajanan yang ramai dikonsumsi warga. Namun, jajanan berasap itu ternyata menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Sejumlah anak di beberapa daerah mengalami kesakitan dan keracunan seusai mengkonsumnya.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Dinkes PPKB melakukan inspeksi ke sejumlah tempat keramaian di Kota Madiun, Sabtu (21/1/2023) malam. Lokasi sasaran yaitu di Alun-alun Kota Madiun, Transmart, dan Lawu Plaza.
Petugas hanya berhasil menemukan satu penjual chiki ngebul di kawasan alun-alun setempat.
Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Kesehatan Dnkes PPKB Kota Madiun, Wahyu Hetty Darmawati, mengatakan kedatangan petugas ke tempat keramaian ini untuk mensosialisasikan bahaya jajanan ngebul ini. Bukan hanya itu, pihaknya juga meminta kepada pedagang supaya tidak lagi menjual chiki ngebul.
“Kami meminya kesediaan pedagang untuk tidak lagi menjual chiki ngebul,” kata dia yang dikutip dari siaran resmi.
Wahyu menuturkan upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, di sejumlah daerah telah ditemukan kasus gangguan kesehatan setelah mengkonsumsi chiki ngebul, seperti mual, pusing, muntah, nyeri perut akut, hingga luka bakar di sekujur tubuh.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak lagi mengkonsumsi jajanan yang dapay menyebabkan gangguan kesehatan.
“Sampai saat ini di Kota Madiun belum ditemukan kasus dampak dari chiki ngebul. Untuk itu, kami lakukan antisipasi agar tidak terjadi,” ujar dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
