SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita stroke. (FreepiK)

Solopos.com, SOLO-Berapakah peluang penderita stroke seperti Tukul Arwana kembali hidup normal? Sebagaimana diketahui  kondisi Tukul Arwana kini telah mengalami sejumlah kemajuan misalnya bisa duduk dan bisa mengunyah, namun belum dapat berkomunikasi.

Benarkah peluang penderita stroke untuk kembali hidup normal sangat kecil? Tak sedikit keluarga dan penderita stroke frustrasi lantaran sekali pun penderita telah menjalani serangkaian pengobatan dan terapi, kondisi tubuh tidak bisa pulih sepenuhnya.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Kebanyakan penderita stroke menjalani serangkaian terapi untuk mengembalikan kembali fungsi tubuh mereka, tapi bisakah hal ini memperbesar peluang mereka hidup normal kembali? Simak ulasan selengkapnya di info sehat kali ini.

Mengutip laman Alodokter.com pada Rabu (12/1/2022), berikut ini peluang penderita stroke untuk hidup normal kembali:

1. Sekitar 33% penderita stroke dapat pulih sepenuhnya meski harus terus didukung untuk dapat menjalani hidup secara normal.
2. Sekitar 33% penderita stroke dapat pulih tetapi mengalami kelumpuhan, mulai dari kelumpuhan ringan, seperti perlu dibantu saat mandi, hingga kelumpuhan berat, seperti tidak bisa bangun sama sekali.
3. Sekitar 33% penderita stroke tidak pulih sama sekali dan meninggal dalam kurun waktu 1 tahun, bahkan sebagian besar dari penderita meninggal di rumah sakit pada beberapa minggu awal.

Baca Juga: Mengenal Terapi Robotik Pada Pasien Stroke Seperti Tukul Arwana

Jika mereka masih punya peluang untuk hidup normal kembali, bagaimana halnya dengan kehidupan seksual? Berhubungan intim tidak membuat penderita lebih berisiko terkena stroke lagi, jadi penderita tidak dilarang untuk berhubungan intim.

Meski beberapa bagian tubuh mengalami kelumpuhan, penderita masih bisa menikmati saat-saat intim bersama pasangan. Penderita juga dapat mencoba sejumlah posisi yang sesuai dengan keadaan. Beberapa obat stroke dapat menurunkan libido. Oleh karena itu, diharapkan penderita berkonsultasi dengan dokter jika mengalami masalah tersebut.

Mengemudi kendaraan pascastroke

Tak sedikit penderita stroke mungkin merasa telah kembali hidup normal sehingga bisa mengemudikan kendaraan. Namun yang perlu diingat adalah setelah terserang stroke, penderita biasanya tidak dianjurkan untuk mengemudi. Cepat atau lambatnya penderita boleh mengemudi kembali tergantung pada kerusakan jangka panjang yang dialaminya.

Jika penderita memiliki rencana untuk berkendara, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Berdasarkan kondisi kesehatan penderita, dokter akan memutuskan apakah penderita boleh mengemudi atau tidak.

Baca Juga: Berkat Fisioterapi, Ini Kemajuan yang Diperoleh Tukul Arwana

Merawat dan mendampingi penderita stroke memang bukan hal mudah karena butuh tenaga dan kesabaran. Untuk anggota keluarga atau kerabat penderita stroke, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memberikan dukungan dan semangat, agar penderita dapat melalui proses rehabilitasi dengan cepat, antara lain:

– Memotivasi penderita dalam mencapai target jangka panjang

– Beradaptasi dengan kondisi penderita, seperti berbicara perlahan jika penderita mengalami masalah komunikasi

– Ikut terlibat dalam latihan fisioterapi

– Memberikan dukungan moril dan keyakinan bahwa kondisi penderita akan pulih seiring waktu

Baca Juga: 10 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Ginjal, Salah Satunya Terlalu Lama Duduk

– Meski menjengkelkan, cobalah untuk mengerti kondisi mereka. Ingat bahwa kepribadian asli penderita akan kembali setelah rehabilitasi yang dijalaninya mengalami kemajuan.

– Berusaha untuk tetap sabar dan berpikiran positif

– Sikap sabar dan pikiran positif sangat dibutuhkan untuk mendukung pemulihan orang yang pernah terserang stroke. Sering kali rehabilitasi

berjalan lama dan membuat frustrasi. Namun, percayalah, akan ada waktu di mana kemajuan tercapai.

– Berusahalah untuk menyemangati dan memuji sekecil apa pun kemajuan mereka. Karena dengan begitu, penderita akan terus termotivasi untuk mencapai target jangka panjang mereka.

– Tetap meluangkan waktu untuk diri sendiri

– Jangan abaikan kesehatan fisik maupun psikologis diri sendiri, meski sedang merawat orang yang pernah mengalami stroke. Bersosialisasi dengan teman-teman atau rekreasi dapat menjernihkan pikiran dan membantu diri mengatasi situasi dengan lebih baik.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya