SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas SPBU mengisikan BBM ke mobil konsumen. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Pelanggan yang hendak membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Solar dan Pertalite akan diarahkan untuk menggunakan aplikasi MyPertamina.

Lantas apakah boleh menggunakan ponsel di SPBU? Terkait hal ini PT Pertamina Patra Niaga telah menentukan lokasi khusus untuk penggunaan aplikasi MyPertamina bagi mereka yang ingin membeli BBM bersubsidi.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Pejabat sementara (Pjs.) Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan lokasi untuk akses ponsel itu bakal berjauhan dari nozzle SPBU.

Irto mengatakan pengaturan tempat untuk akses ponsel itu bertujuan untuk menjaga keamanan dari upaya penerapan verifikasi pembelian pertalite dan solar di SPBU mendatang.

“Lokasi penggunaan aplikasi sudah ditentukan, dan lokasinya tidak berdekatan dengan nozzle,” kata Irto melalui pesan singkat, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga: Beli BBM Pakai Aplikasi MyPertamina? Pikirkan yang Tidak Punya Ponsel

Ihwal waktu pelaksanaan, Irto mengatakan perseroan masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Nantinya revisi itu bakal memuat petunjuk teknis terkait dengan kriteria konsumen dan sistem verifikasi untuk dapat mengakses BBM bersubsidi tersebut.

Dia berharap revisi Perpres itu dapat diimplementasikan di lapangan. Dengan demikian, upaya pembatasan pembelian BBM bersubsidi itu tidak menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat.

“Sehingga tidak ada lagi perdebatan yang terjadi antara konsumen dan operator SPBU sementara penggunaan aplikasi sudah bisa dilakukan di SPBU, saat ini selain pembayaran menggunakan cash atau kartu, di sebagian besar SPBU bisa juga menggunakan aplikasi MyPertamina,” kata dia.

Baca Juga: BPH Migas: Beli Pertalite dan Solar Wajib Gunakan Aplikasi MyPertamina

Seperti diberitakan sebelumnya, Ppmerintah tengah berencana menerapkan skema subsidi tertutup untuk penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) setelah membengkaknya realisasi belanja subsidi pada awal tahun ini.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengatakan langkah itu diambil untuk mengoptimalkan serapan alokasi tambahan subsidi energi yang sudah dinaikkan menjadi Rp350 triliun pada rencana perubahan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022.

Selain itu, Edy menambahkan, pemerintah menyadari skema subsidi terbuka lebih banyak tidak tepat sasaran yang dinikmati oleh masyarakat kalangan menengah ke atas.

Baca Juga: Mantap, Pertamina: Harga BBM dan Elpiji Tidak Naik

Berdasarkan data milik KSP, realisasi belanja negara untuk subsidi BBM dan LPG sudah mencapai Rp34,8 triliun per April 2022.

Jumlah ini lebih tinggi 50 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021, yakni Rp 23,3 triliun.

“Dengan skema subsidi terbuka seperti saat ini, dikhawatirkan volumenya bisa menjadi tidak terbatas, karena masyarakat yang harusnya tidak masuk kategori penerima subsidi karena tidak miskin atau rentan miskin justru ikut menikmatinya,” kata Edy melalui siaran pers, Rabu (25/5/2022).

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul : MyPertamina untuk Beli Pertalite, Boleh Main Ponsel di SPBU?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya