SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, KLATEN — Tanggul Kali Kuning di RT 020/010, Dusun/Desa Wanglo, Kecamatan Trucuk, Klaten, longsor akibat derasnya aliran kali tersebut pada Sabtu-Minggu (22-23/2/2014). Akibatnya, dapur dan kamar mandi di sebuah rumah warga di kawasan itu, Parjo Suwito, nyaris hanyut terbawa derasnya aliran sungai.

Data yang dihimpun Solopos.com, Selasa (25/2/2014), debit air Kali Kuning meningkat drastis pada Sabtu petang. Peningkatan debit air kali tersebut diperparah dengan derasnya aliran yang mengalir waktu itu. Sedikit demi sedikit, tanggul yang masih terbuat dari tanah tersebut akhirnya terkikis dan hanyut terbawa aliran air yang deras.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sementara itu, bangunan dapur milik Parjo yang berada tepat di atas tanggul yang longsor kondisinya nyaris hanyut. Pasalnya, bangunan yang digunakan untuk dapur dan kamar mandi tersebut menggantung dan bisa hanyut kapan saja.

Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten yang datang ke lokasi pada Senin, menyarankan agar pemilik rumah untuk sementara mengungsi ke tempat yang aman. Sebab, kondisi rumah sudah mengkhawatirkan dan rawan roboh jika air sungai kembali meningkat.

“Kondisi rumah sudah tidak aman, sehingga lebih baik mengungsi terlebih dahulu,” jelasnya kepada wartawan di Klaten, Selasa. Lebih lanjut, pihaknya mengatakan telah mengirimkan sak karung untuk menutup tanah yang longsor.

50.000 Karung
Akibat hujan deras pada Sabtu (22/2/2014) lalu, sedikitnya 11 titik tanggul yang ada di sepuluh sungai di Klaten, rusak. Ke-11 titik tanggul yang rusak itu ada di Kali Slegrengan, Kali Mlese, Kali Sat, Kali Birin, Kali Dengkeng, Kali Lunyu, Kali Ujung, Kali Lunyu, Kali Bajing, dan Kali Gamping. Titik-titik tersebut tersebar di Gantiwarno, Prambanan, Wedi, Bayat, Klaten Tengah, Wedi, Kalikotes, dan Cawas.

Kondisi itu menyebabkan sekitar 6.800 warga di lima kecamatan di Klaten terkena dampak banjir. Banjir itu tersebar di Kecamatan Gantiwarno, Wedi, Bayat, Cawas dan Trucuk. Dari jumlah tersebut warga yang mengungsi mencapai ratusan orang, yakni 260 orang di Wedi dan 85 orang di Gantiwarno.

Untuk mengatasi tanggul yang jebol tersebut, BPBD telah menyiapkan 50.000 karung. “Hingga Senin siang, sudah ada sekitar 30.000 karung yang sudah kami kirimkan ke sejumlah  titik tanggul yang jebol,” imbuhnya.

Sri Winoto mengimbau agar warga terus meningkatkan kewaspadaan. Meski dua hari terakhir intensitas sudah berkurang, namun diperkirakan hujan masih terus turun hingga Maret mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya