Solopos.com, JOGJA — Pertumbuhan bisnis Yogyakarta Internasional Airport (YIA) yang negatif membuat PT Angkasa Pura I selaku pengelola berencana melakukan rasionalisasi. Rasionalisasi ini dilakukan dengan memangkas lini bisnis dan jumlah karyawan.
PTS General Manager Bandara Internasional Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, mengatakan sejumlah langkah rasionalisasi akan ditempuh oleh perseroan mengingat selama pandemi Covid-19 jumlah penumpang di Bandara YIA tidak memenuhi target.
Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja
Pada 2020 silam, perseroan menargetkan jumlah penumpang mencapai 10 juta orang. Namun, realisasinya hanya tercapai 98.000 penumpang atau hanya 1 persen., membuat Pemda DIY angkat bicara.
Baca Juga: Pemkab Gunungkidul: Tak Ada Pesta Kembang Api saat Malam Tahun Baru
Terkait rasionalisasi tersebut, Sekda Pemprov DIY, Kadarmanta Baskara Aji, angkat bicara. Aji menandaskan kerugian yang dialami oleh pengelola YIA bukan karena lokasi bandara. Sebab, meski lokasi YIA jauh dari Kota Jogja, hal itu bisa diatasi dengan sejumlah moda transportasi darat, baik mobil maupun angkutan kereta.
“Apalagi sebentar lagi kita punya tol di sana. Jadi orang datang ke jogja itu tidak datang ke Jogja bukan karena YIA jauh ya,” tandas Aji.
Ia menilai kerugian yang dialami oleh PT Angkasa Pura I lebih dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 membuat masyarakat tidak melakukan perjalanan. Hal sama juga dilakukan oleh lembaga atau organisasi perangkat daerah (OPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak banyak melakukan perjalanan.
Hal ini berdampak kepada operasional YIA. Karena minimnya warga maupun lembaga melakukan perjalanan, membuat pendapatan YIA dan pedagang serta UKM di kawasan bandara berkurang.
Baca Juga: Sip, PT Angkasa Pura I Pengelola Bandara YIA Bayar Pajak Tepat Waktu
“Jadi tidak rugi kalau tidak ada pandemi Covid-19. Di Bandara Adisutjipto saja kita sudah overload kan,” kata Aji, Kamis (9/12/2021).
Namun, seiring dengan perjalanan waktu, diakui Aji, adanya kelonggaran dari pemerintah dan menurunnya angka Covid-19 membuat masyakarat mulai kembali melakukan perjalanan.
“Dan, mudah-mudahan ini mulai menggeliat. Perjalanan juga mulai banyak orang bahkan kita juga berharap nanti banyak direct flight dari luar negeri,” harap Aji.