SOLOPOS.COM - Perayaan Malam Tahun Baru di Candi Borobudur (Sumber: Antaranews.com)

Solopos.com, MAGELANG — Perayaan pergantian tahun selalu identik dengan kembang api dan tiupan terompet, namun ada yang berbeda dengan perayaan pergantian tahun di komplek Candi Borobudur yang ada di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube, Jumat (31/12/2021), pada perayaan pergantian tahun 2018 ke 2019 silam, ribuan balon LED diterbangkan serentak oleh para pengunjung yang datang ke Candi Borobudur untuk merayakan malam tahun baru. Berdasarkan informasi yang didapat, penggunaan balon LED dipilih karena dinilai lebih aman dan tidak mengganggu lalu lintas penerbangan udara.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Biasanya dalam merayakan pergantian tahun di komplek Candi Borobudur, selalu menggunakan lampion. Namun penggunaan lampion ini justru berdampak buruk bagi kebersihan Candi Borobudur. Sebab lampion yang diterbangkan akhirnya turun kembali dan mengotori area candi. Sementara balon LED dengan lampu warna warni yang tajam dapat mempercantik langit di Candi Borobudur.

Baca Juga: Soto Kriyik Purbalingga, Kriyuk-Kriyuk Nyoiii…

Balon LED

Perayaan malam tahun baru ini rupanya menjadi daya tarik wisatawan yang ingin merayakan pergantian tahun dengan cara berbeda dari biasanya. Salah satu wisatawan, Aneke, mengatakan cara perayaan pergantian tahun ini sangat seru dan unik. Bagi dia, merayakan pergantian tahun dengan kembang api itu sudah biasa. Dengan gaya perayaan pergantian tahun baru di kompleks Candi Borobudur yang menerbangkan balon LED ini, Aneke justru mendapatkan pengalaman baru.

Perayaan pergantian tahun baru dengan menerbangkan sekitar 1500 balon LED di komplek Candi Borobudur ini adalah rangkaian dari acara Borobudur Night Music and Culture yang digelar bertepatan pada malam puncak perayaan pergantian tahun baru 2018 ke 2019. Sementara itu,  perayaan malam tahun baru tanpa kembang api juga pernah digelar di Surakarta pada masa Wali Kota FX Hadi Rudyatmo memimpin.

Saat malam pergantian tahun 2019 ke 2020 silam, pergantian tahun tidak diikuti dengan penyalaan kembang api, namun dengan bunyi gong yang dibunyikan oleh Wali Kota dan diikuti dengan bunyi othok-othok, sebuah mainan bambu tradisional. Selain bunyi gong dan otok-otok, perayaan malam pergantian tahun juga diikuti dengan Car Free Night, di mana dilakukan penutupan jalan di ruas jalan utama di Kota Bengawan tersebut, yaitu sepanjang Jl. Jendral Sudirman, Jl. Slamet Riyadi hingga kawasan Purwosari.

Baca Juga: Misteri Wong Alas Purbalingga: Sakti & Bisa Menghilang

Dengan kondisi pandemi yang masih berlangsung, ditambah dengan adanya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, pemerintah Indonesia melarang segala bentuk perayaan malam pergantian tahun di semua daerah tanpa terkecuali sehingga otomatis perayaan malam tahun baru di Candi Borobudur dan Car Free Night di Surakarta juga harus kembali terhenti kedua kalinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya