SOLOPOS.COM - Ketua Apindo Jateng Frans Kongi. (JIBI/Semarangpos.com/istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah (Jateng) berharap pemerintah memberikan stimulus kepada dunia usaha selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Sejumlah daerah di Jateng bakal terkena PPKM darurat yang diterapkan mulai 3-20 Juli 2021. Selama masa itu, pemerintah meminta sektor usaha non-esensial yakni di luar energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan penunjangnya, untuk menerapkan work from home (WFH) 100%.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Sementara sektor essential seperti keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, serta perhotelan diizinkan menerapkan 50% WFH.

Bcaa Juga: Masuk Level 4, Mal di Tiga Wilayah di Soloraya Ini Ditutup Sementara

Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi, tidak menampik penerapan PPKM darurat nantinya akan berimbas pada dunia usaha. Oleh karenanya, ia pun berharap selama penerapan PPKM darurat itu pemerintah memberikan stimulus kepada dunia usaha.

“Harapan kami sih tetap ada stimulus terhadap dunia usaha. Stimulus seperti restrukturasi pajak, kredit perbankan, dan lain-lain. Selama PPKM darurat, mau tidak mau dunia usaha akan terdampak, terutama sektor pasar dalam negeri,” ujar Frans Kongi kepada wartawan di Semarang, Kamis (1/7/2021).

Tak Ada Cara Lain

Pihaknya tidak mempermasalahkan PPKM darurat, termasuk di sejumlah wilayah di Jateng. Menurutnya, hal itu menjadi solusi bagi pemerintah dalam menekan angka persebaran Covid-19 yang cenderung meningkat dari hari ke hari.

Baca Juga: PPKM Darurat Versi Luhut Targetkan Kasus Harian Turun Di Bawah 10.000

“Padahal dunia usaha saat ini sudah mulai membaik. Tapi mau bagaimana lagi? Sepertinya pemerintah enggak ada cara lain untuk menekan pertumbuhan Covid-19,” tuturnya.

Meski demikian, Frans tetap optimitis ada penerapan PPKM darurat itu tidak akan memberi dampak signifikan kepada dunia usaha. Hal itu dikarenakan pasar ekspor masih bisa tumbuh meski sejumlah aktivitas ekonomi dibatasi.

“Kondisi semacam ini pernah dialami dunia usaha saat awal pandemi. Tapi, saat itu kondisinya lebih buruk karena negara-negara lain juga lockdown. Hal itu membuat ekspor kita terganggu. Tapi, kalau sekarang kan enggak. Jadi ekspor masih tetap jalan. Hanya pasar dalam negeri yang terdampak.”

Baca Juga: Presiden Percayakan Pemberlakuan PPKM Darurat ke Airlangga Hartarto

Selain stimulus, Frans Kongi juga berharap pemerintah untuk lebih gencar lagi dalam menggunakan anggaran atau belanja negara yang diproyeksikan untuk dunia usaha. “Hal ini perlu dilakukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” imbuh Frans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya