SOLOPOS.COM - Atlet BMX melakukan atraksi saat digelar sosialisasi Bike to School di SMPN 2 Wedi Klaten, Senin (17/10/2022). (Istimewa/Diskominfo Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Komunitas Bike to Work (B2W) mengampenyakan gerakan bersepeda ke sekolah atau bike to school di SMPN 2 Wedi, Senin (17/10/2022). Kampanye itu bertujuan mengajak siswa menggunakan sepeda sebagai alat transportasi pulang-pergi ke sekolah.

Ketua Umum Komunitas B2W, Fahmi Saimima, mengatakan gerakan bersepeda ke sekolah bukan sekadar gerakan peduli terhadap lingkungan melalui pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor. Gerakan itu sekaligus mengajak pelajar tertib berlalu lintas.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Pasalnya, saat ini banyak pelajar yang memilih menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi ke sekolah. Sementara, usia mereka belum memenuhi syarat untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM).

“Guna mendorong semangat para pelajar untuk bersepeda dan juga tertib berlalulintas, tahun ini B2W Indonesia melaksanakan program kolaborasi bersama dalam tajuk program Bike to School dengan mengunjungi sekolah-sekolah yang memiliki semangat dan kepedulian yang tinggi akan budaya bersepeda dan peduli lingkungan hidup. Program yang kami inisiasi ini berlangsung secara nasional dan memilih sekolah-sekolah terbaik dalam pelaksanaannya,” papar Fahmi berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com dari Diskominfo Klaten, Senin.

Fahmi menjelaskan gerakan itu perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah, institusi sekolah, serta orang tua. Dia menjelaskan sekolah perlu menjadi contoh bagi siswa dalam menggalakkan gerakan bersepeda.

Baca Juga: Kurang Diminati, 296 SD Negeri di Klaten Alami Kekosongan Kepala Sekolah

Leading sector yang berpengaruh adalah pimpinan sekolah, harus punya keberpihakan bersepeda. Cara mendorongnya, perlu informasi yang berhubungan nilai-nilai tambah atau manfaat bersepeda,” ungkapnya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanto, mengapresiasi program yang diinisiasi komunitas B2W tersebut.

“Esensi yang dapat diambil dari program ini bahwa budaya bersepeda bagi anak-anak sekolah dapat menanamkan kepada anak-anak kita peduli terhadap lingkungan, utamanya dalam mengurangi polusi udara. Selain itu, diharapkan dengan bersepeda dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” kata dia.

Yunanta meminta para kepala sekolah menegaskan aturan siswa tidak diizinkan mengendarai sendiri sepeda motor saat pergi ke sekolah. Ia berharap kampanye program Bike To School diadopsi di sekolah lain.

Baca Juga: Fix! Layanan Bus Sekolah Gratis di Klaten Mulai November Mendatang

“Kegiatan ini untuk mendukung program sekolah terutama implementasi kurikulum Merdeka Belajar. Program ini kami sambut dengan positif dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta apresiasi. Jadi, memang tidak semua sekolah itu dihadiri seperti ini. Maka dari itu, program seperti ini bisa ditularkan ke sekolah yang lain, terutama melarang siswanya pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya