SOLOPOS.COM - Ilustrasi pupuk bersubsidi (JIBI/Solopos/dok)

Asuransi pertanian disosialisasikan kepada petani Magetan dengan menggandeng Jasindo.

Madiunpos.com, MAGETAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur, menggandeng perusahaan asuransi yang telah ditunjuk oleh pemerintah pusat untuk menyosialisasikan program asuransi pertanian.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Memang banyak petani di Magetan tidak mengerti tentang asuransi pertanian. Hal itu karena kami belum melakukan sosialisasi terkait program tersebut,” ujar Kepala Dinas Pertanian Magetan Edy Suseno kepada wartawan, Rabu (23/3/2016).

Edy mengatakan sosialisasi baru akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Dalam sosialisasi nanti kami akan melibatkan perusahaan asuransi Jasindo untuk menjelaskan secara detail tentang program tersebut,” kata dia.

Edy menilai sosialisasi tersebut penting dilakukan agar para petani tidak salah mengerti dengan sejumlah persyaratan yang diwajibkan dan juga hak petani dalam program tersebut.

Persyaratan tersebut, sebut dia, tidak semua komoditas pertanian masuk asuransi. Hanya tertentu saja seperti, padi, jagung, tebu, kedelai, cabai, dan bawang merah.

Edy menambahkan syarat lainnya, terdapat premi yang harus dibayar oleh petani jika mengikuti program tersebut dan tidak semua gagal panen bisa diklaimkan ke pemerintah.

Untuk diketahui, pemerintah meluncurkan program asuransi pertanian dengan nilai ganti rugi Rp6 juta per hektare apabila terjadi gagal panen sebagai pengganti biaya produksi bagi petani.

Sebagai tahap awal, asuransi akan meliputi 1 juta hektare lahan pertanaman padi dari 7,6 juta hektare lahan baku pertanian di seluruh Indonesia.

Dalam program asuransi tersebut, premi yang harus dibayarkan ke perusahaan asuransi mencapai Rp180.000 per hektare, atau sekitar 3% dari jumlah yang ditanggung asuransi. Dari Rp180.000 total premi itu, petani hanya membayar 20% saja, sedangkan sebesar 80% premi disubsidi pemerintah.

Adapun syarat kegagalan panen yang dimaksud dalam program tersebut adalah minimal sebesar 70 persen, baik gagal panen yang disebabkan karena serangan hama ataupun bencana alam.

Dengan program asuransi pertanian tersebut, diharapkan petani tidak kesulitan mendapatkan modal untuk musim tanam berikutnya setelah merugi mengalami gagal panen.

“Sejauh ini, kami pun belum melakukan pendataan berapa hektare lahan pertanian di Magetan yang akan diasuransikan. Yang penting sosialisasi dulu dilakukan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya