SOLOPOS.COM - Tugu Lawet yang menjadi ikon Kebumen, Jawa Tengah. (Instagram @pemkabkebumen)

Solopos.com, KEBUMEN — Kabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah yang berada di kawasan eks-Keresidenan Kedu di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Asal usul nama Kebumen tak bisa dilepaskan dari sejarah Kerajaan Mataram Islam, tepatnya saat masa pemerintahan Amangkurat I.

Dikutip dari laman Wikipedia, Rabu (8/6/2022), asal usul nama Kebumen konon berasal dari kata kabumian yang merujuk daerah atau tempat tinggal Kiai Bumi. Daerah ini menjadi tempat pelarian Kiai Bumi atau yang juga dikenal juga sebagai Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi pada 26 Juni 1967.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Kiai Bumi atau Pangeran Mangkubumi merupakan adik raja ketiga Kesultanan Mataram, Anyakrakusuma atau yang dikenal dengan nama Sultan Agung. Kala itu, Pangeran Mangkubumi terlibat perselisihan dengan Sunan Amangkurat I, yang memimpin Mataram sepeninggalan Sultan Agung.

Diolah dari berbagai sumber, Pangeran Bumidirja kala itu tidak sepakat dengan cara Sunan Amangkurat I, yang notabene keponakannya, dalam memimpin Mataram. Hal ini dikarenakan Sunan Amangkurat I terlalu akrab atau memiliki hubungan yang dekat dengan VOC atau Kompeni, yang sebelumnya dimusuhi ayahnya, Sultan Agung.

Dalam pelariannya, Pangeran Bumidirja mengganti namanya menjadi Kiai Bumi. Ia kemudian menetap di daerah Panjer hingga mendapat hadiah sebidang tanah sebelah utara Sungai Lukulo.

Baca juga: Misteri Asal-Usul Gunung Wurung Kebumen: Buatan Dewa Kayangan?

Pada tahun 1670, Pangeran Bumidirja kemudian membangun padepokan yang dikenal dengan nama Ki Bumi atau Ki-Bumi-an. Ki-Bumi-an inilah menjadi asal usul nama Kebumen.

Dikutip dari laman kebumen.go.id, sebelum menjadi tempat pelarian Pangeran Bumidirja atau Kiai Bumi, Kebumen juga dikenal sebagaii daerah yang menjadi tonggak perjuangan Sultan Agung dalam melawan penjajah Belanda ke Batavia.

Di Kebumen, Sultan Agung mendapat bantuan dari Kiai Bodronolo dalam penyediaan perbekalan dan logistik pasukan. Peristiwa itu terjadi pada 21 Agustus 1629, yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kebumen.

Baca juga: Sosok Amangkurat I, Raja Mataram yang Dikenal Kontroversial dan Kejam

Nah, demikianlah asal usul nama Kebumen hingga dikenal sampai saat ini. Selain memiliki sejarah yang panjang, Kebumen juga menjadi salah satu daerah di Jateng yang kaya akan potensi alam dan wisata dengan banyak pantai yang indah.

Kebumen juga dikenal sebagai daerah penghasil sarang burung walet atau yang oleh masyarakat sekitar disebut lawet. Sarang burung walet memiliki banyak khasiat karena mengandung antioksidan yang tinggi dan dipercaya mampu mencegah penyakit kanker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya