SOLOPOS.COM - Tradisi pembagian bubur samin yang menjadi kuliner khas Solo saat Ramadan di Masjid Darussalam Kampung Jayengan. (Antara/Maulana Surya)

Solopos.com, SOLO – Bubur samin adalah kuliner khas Banjar, Kalimantan yang menjadi takjil ikonis di Kota Solo saat Ramadan. Makanan ini biasanya dibagikan takmir Masjid Darussalam di Kampung Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo, sebagai takjil.

Puluhan orang selalu rela mengantre untuk menikmati semangkuk bubur samin. Tahukah Anda bagaimana asal-usul makanan khas Kalimantan ini bisa menjadi takjil ikonis di Kota Solo?

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Selasa (29/3/2022), tradisi pembagian bubur samin sebagai takjil di Masjid Darussalam Solo ini telah dilakukan sejak 1985. Dulu hanya warga Solo saja yang mengantre pembagian bubur ini. Namun belakangan ada juga warga dari luar Solo yang ikut mengantre untuk mencicipi kelezatan takjil ikonis tersebut.

Dikutip dari Antara, bubur samin yang menjadi takjil Masjid Darussalam ini dianggap mempersatukan warga. Pasalnya banyak orang yang datang untuk merasakan kuliner khas Ramadan di Solo tersebut. Banyak orang meyakini, jika mendapatkan bubur ini berarti memeroleh banyak berkah dan rezeki.

Baca juga: Bubur Samin, Kuliner Khas Solo Saat Ramadan

Asal Usul

Awalnya bubur samin disajikan untuk mengobati kerinduan masyarakat Banjar yang banyak tinggal di Solo. Kawasan di sekitar Masjid Darussalam ini memang terkenal dihuni perantau asal Banjar.

Merujuk pada sejarah, bubur samin telah menjadi takjil di Masjid Darussalam sejak 1930. Bubur ini biasa dinikmati pengurus dan jemaah masjid saat berbuka puasa setiap Ramadan.

Pada 1985, takmir masjid mulai membagikan bubur tersebut kepada masyarakat sekitar. Pembagian bubur ini dilakukan menjelang buka puasa.

Setiap hari selama Ramadan, pengurus masjid menyiapkan lebih dari 1.000 porsi bubur samin. Sekitar 900 porsi bubur akan dibagikan gratis untuk masyarakat, sementara sisanya akan disantap bersama sebagai menu berbuka di masjid.

Baca juga: Sate Kere, Kuliner Solo Favorit Presiden Jokowi yang Kaya Rasa

Proses meracik bubur samin di Masjid Darussalam Solo dimulai sejak pagi. Beberapa juru masak andalan mulai memasak sekitar 50 kilogram beras untuk 1.000 porsi bubur sejak pukul 11.30 WIB hingga 15.00 WIB.

Bubur ini terasa spesial karena diolah menggunakan minyak samin dengan bumbu racikan lainnya seperti kapulaga, daun seledri, daun bawang, bawang bombai, wortel, adas, jinten, kayu manis, pala, ketumbar, jahe, kunyit, lengkuas, dan kemiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya