SOLOPOS.COM - Suasana lalu lintas kendaraan yang melintas di Jembatan Mojo Solo yang berada di perbatasan Kecamatan Mojolaban Sukoharjo dan Kecamatan Pasar Kliwon Solo, Rabu (21/9/2022). (Solopos.com/ Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SOLO — Volume arus lalu lintas kendaraan bermotor yang melewati Jembatan Mojo meningkat seiring penutupan Jembatan Jurug B di Sungai Bengawan Solo wilayah Jebres per Selasa (20/9/2022) siang lalu. Gelombang kendaraan bermotor didominasi mobil dan sepeda motor dari arah Karanganyar.

Jembatan Mojo menjadi salah satu jalur alternatif menyusul penutupan Jembatan Jurug B yang menghubungkan wilayah Solo-Karanganyar. Sebagian pengguna jalan asal Karanganyar menuju Solo berbelok kiri melewati Markas Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro di Palur, Mojolaban, menuju simpang tugu Bekonang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kemudian, mereka belok kanan melewati Jalan Raya Solo-Bekonang menuju Jembatan Mojo. Peningkatan volume arus lalu intas yang melewati Jembatan Mojo Solo terlihat saat jam masuk kerja dan sekolah pada pukul 07.00 WIB-08.00 WIB.

Sebagian pengendara sepeda motor yang melewati jembatan tersebut berpelat nomor AD dengan huruf belakang F yang merupakan kode pelat nomor wilayah Kabupaten Karangannyar. Apalagi, jarak dari Palur, Karanganyar, ke Solo via Jembatan Mojo tak terlalu jauh.

Selepas menyeberangi Sungai Bengawan Solo, pengendara sudah sampai di wilayah Pasar Kliwon, Solo. Pengguna jalan bisa melanjutkan perjalanan menuju lokasi yang dituju di Kota Bengawan.

Baca Juga: Satlantas dan Dishub Solo bakal Joint Survey Jelang Penutupan Jembatan Mojo

Namun demikian, Jembatan Mojo Solo bisa menjadi jalur alternatif lalu lintas hanya sampai akhir pekan ini. Pekan depan, tepatnya 26 September, Jembatan Mojo, juga bakal ditutup untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan.

Didominasi Pelajar

“Penutupan Jembatan Jurug B kan Selasa siang. Nah, mulai ada peningkatan kendaraan yang wara-wiri melewati Jembatan Mojo pada Rabu pagi. Paling banyak siswa yang hendak masuk sekolah,” kata seorang warga Kelurahan Semanggi, Abidin, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (22/9/2022).

Rumah Abidin tepat di pinggir ruas Jl Kyai Mojo, Pasar Kliwon. Jl Kyai Mojo terhubung dengan Jembatan Mojo dan Jalan Raya Solo-Bekonang. Ruas jalan itu menjadi akses utama masyarakat, baik dari Solo maupun dari Mojolaban, Sukoharjo.

Baca Juga: Jembatan Jurug B dan Mojo Solo Ditutup, Sopir Ambulans Khawatir Kesulitan Akses

Dibanding pagi hari sebelumnya, kondisi Jl Kyai Mojo lebih padat dan ramai kendaraan bermotor pada Kamis itu. “Jalan depan rumah memang selalu ramai setiap hari. Namun, lebih ramai dua hari terakhir setelah Jembatan Jurug B ditutup. Nah, pekan depan mungkin sepi karena giliran Jembatan Mojo yang ditutup,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Solo, Mudo Prayitno, mengatakan Jembatan Mojo masih bisa dilewati kendaraan sampai akhir pekan ini. Rencananya, jembatan tersebut ditutup untuk proyek perbaikan pada awal pekan depan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan jalur alternatif melewati Jembatan Bacem dan Jl Ciu, Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya