SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rapat Paripurna DPR. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

APBN 2016 segera disahkan dalam rapat paripurna DPR. Namun, sikap fraksi-fraksi yang semula menolak dan sekarang menerima, dipertanyakan.

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menduga ada niat yang sangat politis di balik persetujuan fraksi-fraksi Koalisi Merah Putih (KMP) yang terhadap RAPBN 2016 dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Kecurigaan ini terkait perubahan drastis dari sikap fraksi-fraksi tersebut–minus Fraksi Partai Gerindra–dan munculnya anggaran Rp700 miliar untuk pembangunan gedung baru DPR. Dalam rapat Banggar DPR semalam, Gerindra menjadi satu-satunya fraksi yang masih menolak RAPBN 2016.

“Ini kan tinggal menyisakan Gerindra saja. Padahal dulu kan [salah satu] yang getol mendukung pembangunan gedung DPR ini kan Fadli Zon. Sekarang Gerindra menolak. Nah, biasanya dalam pembahasan itu, kalau hanya satu fraksi yang menolak biasanya ditinggal,” kata Ray Rangkuti di Gedung DPR dalam dialog yang ditayangkan live di Metro TV, Jumat (30/10/2015) malam.

Menurut Ray Rangkuti, sikap ini sangat berbeda saat pertemuan parpol anggota KMP beberapa waktu lalu yang sudah menyebutkan akan menolak RAPBN 2016. “Entah bagaimana, mereka [KMP] meninggalkan Gerindra sendirian untuk menolak APBN ini. Apa yang membuat sikap parpol ini drastis, ini jadi pertanyaan,” katanya.

Ray menduga ada sesuatu di balik sikap ini, termasuk tiba-tiba masuknya anggaran pembangunan gedung baru DPR dalam rapat Banggar. Padahal sebelumnya, banyak parpol yang menolak anggaran ini.

“Tiba-tiba masuk rapat Banggar DPR cuma satu hari sebelum paripurna, yang
kalau ini ditolak, ini gugur semua,” katanya.

Bukan tidak mungkin, anggaran Rp700 miliar ini juga akan berlanjut dalam penganggaran selanjutnya karena ini merupakan proyek multiyears. “Ini kalau berhenti, jadi terbengkalai karena ini multiyears. Menurut saya, ini sekaligus mengunci karena agak sulit menghentikannya [proyek gedung DPR], karena sudah dibangun dasarnya.”

Sedangkan sikap Partai Gerindra diperkirakan tidak akan banyak berpengaruh karena hanya satu fraksi. Menurut Ray, kemungkinan Gerindra walk out atau ikut menyetujui.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Johny G. Plate, mengaku kecolongan dengan masukknya anggaran pembangunan gedung baru DPR. “Tinggal bagaimana ini diawasi dan dikritisi. Jujur saja ini kami kecolongan soal anggaran pembangunan gedung DPR,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya