SOLOPOS.COM - Suasana Angkringan Mbah Yoso di Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Klaten, Rabu (5/1/2022). Angkringan tersebut mengandalkan wedang rempah dan aneka makanan dengan harga merakyat. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATENAngkringan Mbah Yoso di Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Klaten, tergolong “pendatang baru” di Jl. Kalikebo-Klaten. Angkringan yang berdiri di awal pandemi Covid-19 atau Maret 2020 ini mengandalkan minuman khas guna menggaet pelanggan, yakni wedang rempah.

Wedang rempah yang disajikan di Angrkingan Mbah Yoso kaya dengan aneka empon-empon, di antaranya jahe, serai, dan aneka empon-empon lainnya. Wedang rempah itu berkhasiat menghangatkan badan sekaligus meningkatkan imunitas di tengah pandemi Covid-19.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Salah satu yang menjadi menu andalan di sini wedang rempah. Harganya sangat murah. Cukup Rp6.000 per gelas. Umumnya kan wedang rempah dijual minimal Rp8.000 per gelas,” kata Owner Angkringan Mbah Yoso Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Agus Hardaya, saat ditemui Solopos.com di angkringan setempat, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga: Budidaya Koro Pedang Bisa Kurangi Ketergantungan Impor Kedelai

Agus Hardaya mengatakan para pelanggan yang datang ke Angkringan Mbah Yoso tak hanya dari Kecamatan Trucuk. Para pelanggan juga berasal dari Solo, Jogja, dan berbagai daerah di luar Klaten.
“Dalam sehari, wedang rempah yang terjual bisa 20 gelas. Terkadang, sampai ludes sehingga ada pelanggan yang tak kebagian,” kata Agus Hardaya.

Dia mengatakan Angkringan Mbah Yoso berdiri di awal pandemi Covid-19. Secara kebetulan, keluarga besar Agus Hardaya memiliki rumah kosong seluas 250 meter persegi di lokasi strategis, yakni di pinggir Jl. Kalikebo-Klaten.

Baca Juga: Porsi Besar, Mie Ayam Wajan Harus Dinikmati saat Perut Kosong

Angkringan Mbah Yoso Desa Kalikebo buka setiap Senin-Sabtu pukul 10.00 WIB-22.00 WIB. Khusus Minggu, Angkringan Mbah Yoso buka lebih awal, yakni mulai pukul 06.00 WIB dengan menu tambahan nasi soto.

“Di sini juga ada live music [malam Selasa, malam Rabu, malam Sabtu, dan malam Minggu]. Uniknya, yang menyanyi di sini juatru yang menyumbang lagu. Kami menyediakan tiga player. Per lagu senilai Rp6.000,” katanya.

Agus Hardaya mengatakan promosi Angkringan Mbah Yoso juga dilakukan melalui media sosial (medsos). Hal ini untuk menggaet pelanggan dari kaum milenial.

Baca Juga: Belum Maksimal, Umbul Kroman Klaten Ramai Dikunjungi Wisatawan  

“Di sini kami juga menyediakan free wifi. Dengan tempat yang luas, pelanggan di sini juga bisa mem-booking untuk meeting dan pertemuan kecil lainnya. Ke depan, kami akan mengembangkan lagi berupa kopi dan steak. Lokasinya di seberang jalan dari angkringan ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya