SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu hamil. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tidak menampik masih tingginya angka kematian ibu hamil di Solo sepanjang 2021.

Bahkan menurut dia berbagai permasalahan terkait kesehatan masyarakat Solo sudah dilaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) baru-baru ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Iya, angka kematian ibu hamil, angka harapan hidup, stunting, dan lain-lain, sudah saya sampaikan saat Musrenbang Provinsi kemarin,” tutur Gibran saat diwawancara wartawan di Rumdi Loji Gandrung, Sabtu (23/4/2022).

Baca Juga: Disorot, Angka Kematian Ibu Hamil di Solo Capai 76,64 Persen

Ihwal penyebab tingginya angka kematian ibu hamil di Solo menurut dia banyak hal atau kompleks. Mulai dari persoalan gizi yang kurang, kesehatan, stres, dan masalah lain. “Masalahnya macam-macam, kompleks,” papar dia.

Gibran menyatakan Pemkot Solo sangat serius dalam menangani persoalan kesehatan ibu hamil dan bayi. Targetnya bisa menekan tingkat kematian ibu hamil hingga angka sekecil mungkin. “Persoalan ini pasti kami tangani,” kata dia.

Gibran mengakui pentingnya pendampingan terhadap para ibu hamil, utamanya mereka yang mengalami gejala khusus seperti terlalu sering muntah atau berat badannya kurang. Mereka harus mendapat perhatian khusus.

Dengan begitu diharapkan bisa menyelamatkan para ibu hamil yang kondisinya kurang baik selama masa kehamilan. “Pendampingan ibu hamil yang perlu perhatian khusus, misal terlalu sering mintah, berat badan kurang,”urai dia.

Baca Juga: Ibu Hamil dengan Kondisi Kehamilan Ini Tidak Disarankan Berpuasa

Terpisah, Kalangan legislator DPRD Solo menyoroti indikator angka kematian ibu hamil yang mencapai 76,64% sepanjang 2021.

Mereka meminta Pemkot Solo melakukan evaluasi dan strategi untuk bisa menekan angka kematian ibu hamil. Demikian salah satu catatan dan rekomendasi Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Solo Tahun Anggaran 2021 DPRD Solo yang disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Solo.

Rapat tersebut digelar pada Kamis (21/4/2022) malam. Berdasarkan file Laporan Hasil Pembahasan Pansus LKPj Wali Kota Solo Tahun Anggaran 2021 DPRD Solo, ada sejumlah catatan dan rekomendasi yang diberikan pansus. Namun salah satu yang menarik yaitu catatan dan rekomendasi dalam urusan wajib pelayanan dasar.

Ada lima catatan dan rekomendasi di urusan wajib pemerintahan menyangkut pelayanan dasar. Tapi yang paling menonjol soal angka kematian ibu hamil yang masih mencapai 76,64 persen. Pansus LKPj Wali Kota Solo Tahun Anggaran 2021 DPRD Solo meminta Pemkot Solo membuat strategi untuk menekan angka kematian ibu hamil.

Anggota Komisi IV DPRD Solo yang membidangi kesehatan, Asih Sunjoto Putro, mengakui masih tingginya angka kematian ibu hamil perlu mendapatkan perhatian serius Pemkot Solo, utamanya Dinas Kesehatan. “Ini perlu menjadi perhatian Pemkot dan Dinas Kesehatan agar angka kematian ibu hamil bisa terus ditekan,” tutur dia.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai pentingnya langkah-langkah pendampingan, edukasi, dan pengawasan, terhadap para ibu hamil. Sehingga para ibu hamil benar-benar siap dan mendapatkan perhatian yang dibutuhkan selama kehamilan. Dengan begitu diharapkan tingkat kematian ibu hamil bisa ditekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya