SOLOPOS.COM - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Darussalam, Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, Selasa (8/2/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Sebagian besar anggota Yayasan Al Islam Darussalam di Kecamatan Kedawung, Sragen, belum mau divaksin Covid-19. Mereka baru mau divaksin jika ada label halal di kemasan vaksin Covid-19.

Hal tersebut disampaikan takmir Masjid Darussalam, Muhari, saat menerima rombongan Musyawarah Pimpinan Kecamatan Kedawung yang datang untuk mengajak mereka agar mau divaksin, Selasa (8/2/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Mungkin dari yang kami serap bahwa ada masalah dalam hal halal dan haram. Tadi Pak Camat Kedawung [Nugroho Dwi Wibowo] mengatakan vaksin halal. Insya Allah jika ada stempel halal [di kemasan vaksin] kemungkinan tidak banyak yang menolak,” kata Muhari.

Baca Juga: Muspika Kedawung Sragen Datangi Lembaga Pendidikan yang Emoh Divaksin

Seperti diketahui ada sekitar 237 anggota keluarga Yayasan Al Islam Darussalam yang hingga saat ini belum mau divaksin. Yayasan ini mengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Darussalam di Kedawung. PKBM ini menyelenggarakan berbagai program, antara lain PAUD, kesetaraan paket A (setara SD), B (setara SMP), paket C (setara SMA); dan Taman Baca Masyarakat.

Muhari mengatakan pengurus Yayasan Al Islam Darussalam telah menyampaikan pelaksanaan vaksin kepada wali murid. Namun mereka tidak melarang maupun memerintahkan kepada murid dan wali murid untuk mengikuti vaksinas Covid-19i.

Muhari sendiri mengaku tidak tahu alasan wali murid ragu menerima vaksin saat ditanya Solopos.com. “Saya enggak tahu, masalahnya punya keyakinan sendiri-sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: 237 Warga Desa Pengkok Sragen Masih Tolak Vaksin Covid-19, 2 Sudah Mau

Mendekat Kepada Allah

Lebih lanjut, Muhari menjelaskan belum ada kasus Covid-19 di kompleks PKBM Darussalam sejauh ini. Upaya antisipasi penyebaran Covid-19 yang dilakukan sejauh ini dengan menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi vitamin, berolahraga, serta taat beribadah.

“Rakyat mendekat kepada Allah, penduduk satu negeri beriman dan bertaqwa, sungguh Allah membukakan pintu keberkahan dari langit dan bumi. Janji Allah kan begitu. Sebaliknya kalau umat itu menentang, zalim, dan maksiat Allah mampu menghancurkan, sekarang pun mampu. Insya Allah kami menjadi hamba iman dan takwa saja,” jelasnya.

Murid PKBM Darussalam tidak hanya dari Desa Pengkok, Kedawung. Namun ada juga dari sejumlah desa lain. Muhari menyebut telah ada belasan orang yang telah divaksinasi Covid-19 per kemarin.

Baca Juga: Duh, 239 Warga Kedawung Sragen Ini Enggan Ikut Vaksinasi

Camat Kedawung, Sragen, Nugroho Dwi Wibowo, mengatakan Yayasan Al Islam Darussalam meminta surat Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai bukti halal pada kandungan vaksin. Muspika Kedawung akan memberikan informasi valid tentang kehalalan vaksin kepada pengurus.

Sementara itu, mengutip laman https://mui.or.id, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, mengajak masyarakat tidak takut vaksin. Banyak contoh vaksinasi berjalan tanpa risiko dan MUI sudah mengeluarkan fatwa tentang vaksin.

“MUI sudah mengeluarkan 12 fatwa selama pandemi. Terdapat fatwa mengenai status kehalalan vaksin, seperti Sinovac dan Astrazeneca. Jika masih khawatir, masyarakat bisa diberi edukasi untuk merujuk kepada fatwa MUI. Meskipun pada dasarnya fatwa tersebut tidak mengikat secara utuh” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya