Solopos.com, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan anggaran pembelian Lem Aibon senilai Rp82 miliar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, Lem Aibon menjadi trending topic di media sosial Twitter, Rabu (30/10/2019).
Hal ini bermula beredarnya dokumen Dinas Pendidikan DKI Jakarta 2020 yang salah satunya mengganggarkan pembelian Lem Aibon senilai Rp82 miliar. Rincian anggaran tersebut juga dipublikasikan di situs apbd.jakarta.go.id. Karena anggaran tersebut dinilai terlalu fantastis, salah satu netizen dengan akun bernama @handokotjung membuat penghitungan penggunaan Lem Aibon.
Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024
"Barusan saya iseng-iseng menghitung Lem Aibon yang dibeli menggunakan uang 82 Miliar bisa dipake buat apa. Ternyata hasilnya bisa dipake buat ngelem Monas [Monumen Nasional] 95 kali," tulis pengguna akun @handokotjung, Rabu (30/10/2019).
Tidak asal menyebut, @handokotjung mempunyai rumus perhitungan sendiri sehingga menemukan angka 95. Awalnya, dia mencari tahu harga Lem Aibon dan menemukan harga paling mahal adalah Rp20.000 per 1 kaleng kecil Lem Aibon.
Prabowo Diundang ke AS, Pakar: Bisa Saja Malah Dipanggil ke Pengadilan
Kemudian, dengan uang sebesar Rp82 miliar, pemerintah bisa membeli 4,1 juta kaleng Lem Aibon kecil. Selanjutnya, dia menghitung luas area yang bisa dilem dengan 4,1 juta kaleng Lem Aibon. Dari hasil perhitungannya, lem sebanyak itu bisa untuk mengelem bidang seluas 138.990 meter persegi.
Tak berhenti di situ, pengguna akun @handokotjung juga membandingkan luas bangunan Monas dengan luas area yang bisa dilem dengan Aibon. Hasilnya, Lem Aibon mampu mengelem satu sisi Monas sebanyak 95,7 kali
Paundra Dukung Gibran: Saya Bosan dengan Solo yang Sekarang!
Barusan saya iseng-iseng menghitung lem Aibon yang dibeli menggunakan uang 82 Miliar bisa dipake buat apa,
ternyata hasilnya bisa dipake buat ngelem Monas 95 kali. pic.twitter.com/0lzqBowikC
— Handoko Tjung (@handokotjung) October 29, 2019