SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (Wikipedia.org)

Solopos.com, SUKOHARJO — Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai menurun jumlahnya. Namun, kini peternak dihantui penyakit kulit lainnya yakni lumpy skin disease (LSD) yang menyerang sapi ternak di beberapa daerah.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DPP Sukoharjo, Arif Rahmanto menyebut saat ini masih ada 102 ekor ternak yang terpapar virus PMK. Sementara kasus baru PMK hingga Senin (26/12/2022) nihil ditemukan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Meski demikian, hampir 80-90% pasar hewan di Sukoharjo kini kembali dibuka.

Sementara, terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno menyebut saat ini kasus LSD  belum ditemukan di Sukoharjo.

“Sampai saat ini kasus LSD belum masuk di Sukoharjo. Kami terus melakukan pemantauan, deteksi, dan Antisipasi. Alhamdulilah sampai saat ini belum dan semoga saja tidak masuk di Sukoharjo,” terang Bagas kepada Solopos com, Selasa (27/12/2022).

Baca juga: Ini Pengertian LSD, Penyakit Virus yang Menyerang Sapi-Sapi di Boyolali

Meski belum menemukan kasus LSD, pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi jika nantinya kasus tersebut menyebar hingga Sukoharjo.

Salah satunya DPP Sukoharjo telah mempersiapkan antisipasi dari segi Sumber Daya Manusia (SDM). Di antaranya tenaga medis, paramedis kesehatan hewan dan SOP telah disiapkan.

“Selain SDM dan sejumlah upaya pelaksanaan SOP kami juga telah siap jika harus berkoordinasi dengan Balai Besar Veteriner Jogjakarta. Karena mereka yang memastikan kasus yang ada,” ujar Bagas.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah melalui pesan WhatsApp, Kasie Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah, Sunaryono menginformasikan jumlah sebaran kasus LSD kini mencapai 270 ternak di Jawa Tengah.

Kasus tersebut menyebar di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Di antaranya kasus menyebar di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kota Pekalongan, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang.

Baca juga: Selesai PMK, Sapi-Sapi di Boyolali Diserang Penyakit LSD: Kulit Bentol-Bentol

Selain itu, kasus LSD juga menyebar di Kabupaten Sragen, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Tegal.

Dari jumlah kasus tersebut Kota Semarang mendominasi dengan jumlah ternak terjangkit LSD sebanyak 91 kasus. Setelah itu disusul Kabupaten Semarang 67 kasus, kemudian Kabupaten Kendal 40 kasus.

Kabupaten Boyolali menyusul dengan 25 kasus tercatat. Sementara Kota Pekalongan sebanyak 19 kasus, Kabupaten Sragen 9 kasus, Kabupaten Batang 6 kasus, Kabupaten Temanggung 5 kasus, dan Kabupaten Tegal 2 kasus.

“Saat ini perkembangan kasusnya terkendali di beberapa kota maupun kabupaten,” ungkap pria yang akrab disapa Yoyon itu.

Baca juga: APBD 2023 Digedok, Defisit Sragen Lebihi Ketentuan PMK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya