SOLOPOS.COM - Penyembelihan sapi di Ponpes Singo Ludiro, di Mojo RT 001/RW 004, Laban, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (10/7/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Petugas kesehatan hewan yang disebar ke berbagai lokasi penyembelihan hewan kurban di Sukoharjo untuk melakukan pemeriksaan tidak mendapati adanya penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyembelihan hewan kurban Iduladha tahun ini berlangsung sejak Sabtu (9/7/2022) hingga Minggu (10/7/2022).

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan tim petugas kesehatan hewan, selama dua hari tersebut tidak ditemukan hewan yang terjangkit PMK.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Alhamdulilah sampai hari ke dua ini tidak ditemukan kasus PMK selama [penyembelihan] hewan kurban. Baik yang akan dipotong maupun daging kurbannya. Daging kurban secara umum bagus, tapi ada beberapa temuan cacing hati,” jelasnya saat ditemui di Solo Baru, Sukoharjo, Minggu.

Bagas menyebut petugas kesehatan hewan di Sukoharjo justru menemukan beberapa ekor sapi kurban dnegan cacing hati. Petugas langsung membuang hati sapi yang terdapat cacing lantaran tak layak dikonsumsi manusia.

Sementara dagingnya tetap bisa dikonsumsi. Hati sapi yang mengandung cacing berbahaya apabila dikonsumsi manusia, karena akan mengakibatkan penyakit diare.

Baca Juga: Polres Sukoharjo Salurkan Belasan Hewan Kurban ke Ponpes dan Masjid

Hati sapi yang ada cacing hati warnanya lebih gelap dibandingkan hati sapi normal. “Mungkin cacing hati sudah mati setelah sapi diberi obat sebelum disembelih. Biasanya, sapi kurban diberi obat penyakit cacing hati dua pekan sebelum disembelih,” tuturnya.

Jumlah Hewan Kurban Turun

Namun secara umum penyembelihan hewan kurban di Sukoharjo menurutnya berjalan lancar. Meski ada penurunan jumlah hewan kurban, dia menyebut antusiasme warga masyarakat masih tetap tinggi.

Dia menambahkan petugas kesehatan hewan DPP Sukoharjo beserta Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) tetap akan memantau dan memeriksa daging hewan kurban hingga tiga hari setelah Iduladha. Hal ini dikarenakan masih ada umat muslim yang menyembelih hewan kurban.

Baca Juga: Sapi Kurban Sukoharjo Terinfeksi Cacing Hati, Berikut Ciri-Cirinya

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DPP Sukoharjo, Arif Rahmanto, mengatakan masyarakat telah memiliki tingkat kesadaran tinggi terkait pemilihan hewan kurban.

“Sudah ada kesepakatan sebelumnya, antara penjual dan pembeli. Biasanya kan dititipkan dulu, nanti kalau hari H ada hewan yang sakit biasanya di-return, kemarin ada dua,” jelasnya.

Dia mengatakan wabah PMK sedikit memengaruhi tingkat permintaan hewan kurban. Kendati menurun, namun tak terlalu signifikan. Kebutuhan sapi kurban saat Iduladha mencapai sekitar 6.000 ekor setiap tahun. Para peternak sapi tersebar di sejumlah daerah seperti Polokarto, Mojolaban, dan Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya