SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, saat berbincang dengan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (15/10/2020). (Istimewa/Dokumentasi Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Kabupaten Karanganyar mendapatkan tambahan 5.000 ton pupuk dari Kementerian Pertanian. Penambahan kuota tersebut merupakan tindak lanjut dari permintaan Bupati Juliyatmono kepada Menteri Pertanian ke Karanganyar, Syahrul Yasin Limpo, saat berkunjung ke Karanganyar beberapa waktu lalu.

“Sudah ada tindak lanjut. Kami sudah mendapatkan tambahan jatah pupuk untuk masa tanam [MT] III. Kami dapatnya 5.000 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Siti Maisyaroh, ketika dihubungi Espos, Minggu (8/11/2020). .

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut Siti, jumlah tambahan pupuk yang diberikan oleh Kementan kepada Karanganyar dianggap sudah mencukupi untuk kebutuhan para petani pada musim tanam (MT) III. Menurutnya, stok pupuk tersebut bisa mencukupi hingga Desember 2020 nanti.

Pencairan Ganti Untung 74 Tanah Waduk Jlantah Tak Jelas

“Untuk kebutuhan MT III musim hujan saat ini kami rasa sudah cukup untuk para petani. Stoknya bisa sampai Desember nanti,” imbuh dia.

Siap Suplai 10.000 Ton Pupuk

Sebelumnya, Bupati Juliyatmono mengutarakan permasalahan pupuk saat memberikan sambutan pada kunjungan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, ke Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kamis (15/10/2020). Syahrul yang seolah terganggu dengan pernyataan Juliyatmono langsung menyatakan siap menyuplai 10.000 ton pupuk untuk Karanganyar.

“Pak Bupati bilang pupuk bermasalah [kurang] di sini. Ayo Pak Direktur, selesaikan 100 persen ya. Kalau kamu mau 10.000 [ton] karena kekurangan dan itu yang mau dipakai, selesaikan yang 10.000 [ton] itu. Ini hari tanda tangan ya. Nanti saya tanggung jawab. Kalau mau 15.000 [ton] saya tanda tangani sekarang,” ujar Syahrul saat itu.

7 Puskesmas di Karanganyar Punya Layanan Tes Swab, Tapi Banyak Warga yang Takut Dites

Meskipu begitu, Syahrul mengingatkan penggunaan pupuk harus disesuaikan dengan kebutuhan petani dan tidak diperbolehkan untuk lainnya seperti perkebunan. “Selama sesuai SOP dan tidak korupsi tidak apa-apa. Kalau kebutuhan untuk sawah tapi malah dialihkan ke perkebunan itu salah. Itu sudah korupsi. Bisa ditangkap Kajari,” beber dia.

Sebelum ada penambahan pupuk 5.000 ton, Pemkab Karanganyar mendapatkan jatah pupuk bersubsidi sebanyak 13.500 ton. Angka tersebut hanya 60 persen dari total kebutuhan pupuk bersubsidi di Karanganyar sebanyak 24.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya