SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Reuters)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Bantuan dana desa tahap I mulai dicairkan ke setiap desa di Sukoharjo guna mempercepat serapan anggaran dan penanganan pandemi Covid-19. Sebagian besar bantuan asal pemerintah pusat itu digunakan untuk penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dana desa untuk warga terdampak pandemi Covid-19.

Dana desa tahap I dikirim lewat transfer ke rekening kas desa. Pola pencairan dana desa tak berbeda jauh dibanding 2018 yakni tiga tahap masing-masing masing sebesar 40 persen, 40 persen dan 20 persen. Di Polokarto, Sukoharjo, terdapat empat desa yang telah menerima bantuan dana desa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sementara 13 desa lainnya masih mengurus berbagai persyaratan pencairan dana desa seperti anggaran pendapatan dan belanja (APB) desa. Kemungkinan, dana desa dicairkan pada April mendatang.

Baca Juga: SMPN 1 Karanganyar Siap Uji Coba Belajar Tatap Muka, Tapi Butuh Dukungan Ortu

“Desa yang telah menerima bantuan dana desa tahap I yakni Kemasan, Bakalan, Rejosari, dan Bugel. Untuk desa lainnya menyusul karena masih melengkapi persyaratan administrasi,” kata Koordinator petugas pendamping desa di Kecamatan Polokarto, Tri Setianto, saat berbincang dengan Solopos.com di Sukoharjo, Selasa (23/3/2021).

Menurut Tri, sebagian besar dana desa terserap untuk penyaluran BLT kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Pemerintah pusat memperpanjang penyaluran BLT dana desa hingga akhir 2021. Sementara sebagian dana desa digunakan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan penguatan ekonomi desa.

Pembangunan infrastruktur perdesaan dilakukan secara swakelola sehingga mendongkrak daya beli masyarakat. Mereka menerima penghasilan setiap hari sehingga mampu mengangkat perekonomian setiap keluarga. “Pendirian Badan Usaha Milik (BUM) Desa juga dioptimalkan dengan menggali potensi dan memberdayakan masyarakat setempat,” ujar dia.

Unit Usaha

Saat ini, lanjut Tri, hampir setiap desa memiliki unit usaha yang dikelola BUM Desa. Penghasilan unit usaha menjadi salah satu pemasukan pendapatan asli desa dan masyarakat setempat pada masa pandemi Covid-19.

Unit usaha yang dikelola BUM Desa bisa bertahan dari gempuran pandemi Covid-19 selama setahun. “Misalnya, bengkel sepeda motor atau penyewaan mesin sumur bor tak terpengaruh signifikan saat munculnya pandemi Covid-19. Pendapatan setiap bulan stabil bahkan cenderung meningkat,” papar dia.

Kepala Desa Kemasan, Agia Marno, mengatakan total nilai dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat senilai kurang lebih Rp1 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan fisik dan nonfisik.

Baca Juga: Viral Emak-emak Maling Jajanan Pasar di Makamhaji Sukoharjo, Katanya Gak Cuma Sekali

Sebelumnya, pemerintah desa telah mengalokasikan dana sebesar delapan persen untuk refocusing anggaran sesuai instruksi pemerintah pusat. Anggaran tersebut digunakan untuk menyokong pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 dan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro.

“Untuk kegiatan infrastruktur mungkin dikurangi karena prioritas utama penanganan pandemi Covid-19 dan ekonomi desa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya