SOLOPOS.COM - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Di 2022, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2% (yoy). Selain itu terus melanjutkan Program PEN dengan anggaran Rp455,6 triliun dan akan didorong untuk front-loading yang akan membantu mengamankan momentum pemulihan ekonomi nasional.

“Momentum pemulihan ekonomi ini perlu kita jaga dan tingkatkan bersama, sehingga dapat tumbuh dan keluar dari middle income trap dalam jangka menengah panjang. Reformasi struktural menjadi kuncinya, terutama dalam peningkatan kualitas SDM [Sumber Daya Manusia],” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Opening Ceremony Gramedia 52th Anniversary, secara virtual di Jakarta, Rabu (2/2/2022).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Peningkatan kualitas SDM salah satunya dengan mendorong kebiasaan membaca buku, untuk memperoleh informasi dan pengetahuan. Survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), tingkat literasi Indonesia masih menempati peringkat ke-62 dari 70 negara.

“Kondisi ini merupakan tantangan kita bersama dan salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan akses terhadap sumber bacaan berkualitas atau akses literasi. Harapan kami, Gramedia sebagai salah satu korporasi terbesar di bidang literasi, khususnya ritel buku, semakin berkembang sehingga mampu memberikan inklusivitas akses literasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi penerus bangsa,” jelas Menko Airlangga.

Baca juga: Ahli IT Ainun Najib Ternyata Pengurus PBNU 2015-2021

Akses informasi yang berkualitas, baik melalui sumber bacaan buku maupun sumber literasi lainnya, produktivitas bangsa dapat ditingkatkan. Salah satunya dengan meningkatnya inovasi dan kreativitas untuk mendorong aktivitas kewirausahaan. Saat ini, rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah, yakni sebesar 3,47% dari total populasi dan didominasi oleh pelaku usaha generasi muda dengan rentang usia 25-34 tahun.

Pelaku UMKM memiliki kontribusi terhadap PDB mencapai 61% dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja mencapai 97% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Bahkan, total investasi di sektor UMKM telah mencapai 60% dari total investasi nasional, dan kontribusinya terhadap ekspor nonmigas mencapai 16% dari total ekspor.

“Pemerintah telah memberikan dukungan pembiayaan bagi wirausaha maupun UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR Super Mikro, Mikro, dan Kecil dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat yang membutuhkan sumber permodalan. Sepanjang 2021, pembiayaan KUR telah disalurkan sebesar Rp280,17 triliun dan diberikan kepada 7,38 juta debitur,” kata Menko Airlangga.

Baca juga: Menko Airlangga: Sinyal Optimisme Pemulihan Ekonomi Awal 2022

Pengalaman dan pengetahuan Pemerintah dalam mendukung kemajuan UMKM tersebut juga menjadi dasar motivasi dan pemikiran awal dalam menginspirasi terbitnya buku “Pembiayaan UMKM”. Buku yang diinisiasi oleh Menko Airlangga tersebut berisi berbagai informasi terkait pengembangan UMKM melalui strategi pembiayaan khusus.

“Pentingnya peran UMKM juga tergambarkan dari warna emas pada sampul buku yang menjelaskan bahwa Pemerintah berkomitmen terus mendorong pemberdayaan UMKM agar dapat naik kelas dan berkontribusi lebih besar lagi terhadap perekonomian,” ucap Menko Airlangga.

Menko Airlangga berharap bahwa segala hal yang dituangkan dalam buku tersebut dapat berkontribusi positif dalam membantu pengembangan UMKM yang merupakan motor utama penggerak ekonomi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya