SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, KUPANG – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kupang, Nusa Tenggara Timur, tengah mengumpulkan sejumlah data serta bukti-bukti terkait kasus penganiayaan terhadap Fabian Latuan, wartawan di Kupang guna memastikan ada atau tidak aktor di balik kasus tersebut.

“Kami lagi kumpulkan bukti atau data-data terkait hal ini sehingga untuk sementara saya belum bisa pastikan ada atau tidak aktor utama di balik kasus ini,” kata Ketua AJI Kupang Marthen Bana di Kupang seperti dilansir dari Antara, Senin (9/5/2022).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

AJI, kata dia, mengapresiasi kerja cepat dari aparat kepolisian dalam hal ini Polresta Kupang yang berhasil menangkap lima tersangka penganiayaan di dua lokasi berbeda. Dua lokasi itu adalah Kota Kupang dengan satu tersangka dan Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan empat tersangka saat hendak naik pesawat ke Jakarta.

Marthen mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi awal bahwa para pelaku sepertinya diminta untuk pasang badan atas kasus penganiayaan tersebut untuk menutup aktor di balik kasus tersebut. “Tinggal kita dorong dan dukung polisi untuk usut hingga pastikan motif dan peran pihak lain di balik kasus ini,” tambah dia.

Baca Juga: AJI Kupang Kecam Kekerasan terhadap Wartawan Saat Meliput Berita

AJI, kata Marthen, berharap para pelaku yang sudah ditangkap itu agar bisa diproses sampai tuntas agar ada efek jera. Terkait masih adanya satu orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polresta Kupang, pihaknya memberi dukungan penuh untuk menangkapnya.

“Kami di AJI Kupang juga sudah komunikasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers di Jakarta untuk bantu dalam proses hukum korban penganiayaan tersebut,” ujar dia.

Marthen sendiri juga mengatakan sudah menyampaikan hal tersebut kepada korban, dan ia berharap agar Fabian Latuan mau menerima bantuan dari LBH Pers.

Baca Juga: Regulasi Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Makin Kuat

Fabianus Latuan diduga dikeroyok sejumlah orang tidak dikenal seusai melakukan peliputan di Kantor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi NTT PT Flobamor di Naikolan, Kota Kupang pada Selasa (26/4).

Dalam jumpa pers itu diwarnai dengan perdebatan antara pimpinan BUMD milik Pemerintah Provinsi NTT itu dengan sejumlah awak media. Usai perdebatan panjang, ia dan rekan-rekannya meninggalkan kantor PT Flobamor dengan mengendarai sepeda motor.

Namun sekitar 30 meter, tiba-tiba diserang sejumlah orang yang membuatnya tumbang bersama kendaraan yang ditunggangi. “Sebelum memukul ada meneriaki nama saya, kemungkinan untuk menjadi tanda bagi pelaku agar mengeroyok dan menganiaya saya di lokasi kejadian,” katanya. Ia yang menderita luka-luka di bagian wajah dan dada telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian Resor Kota Kupang Kota.

Baca Juga: Antisipasi Kekerasan Anak, 65 Guru PAUD & Pengelola TPA Solo Pelatihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya