SOLOPOS.COM - Lokasi pembangunan jalan tol di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jumat (3/2/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Keberadaan exit tol Solo-Jogja yang tersambung dengan tol Semarang-Solo di wilayah Desa Kuwiran, Banyudono, Boyolali, diprediksi mampu mendongkrak harga tanah sawah di sekitarnya hingga menembus Rp1 miliar per patok (2.500 meter persegi).

Saat ini saja, menurut keterangan Kepala Desa (Kades) Kuwiran, Heri Sarwo Edhi, harga satu patok tanah sawah seluas 2.500 meter persegi sudah di angka Rp700 juta. Harga itu sudah naik dibanding sebelumnya Rp500 juta sampai Rp600 juta.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Heri mengakui kenaikan itu memang saat ini belum signifikan, tapi ke depan ia memprediksi akan ada kenaikan harga tanah secara signifikan. “Kalau exit tol sudah dibuka mungkin bisa sampai satu miliar rupiah, bisa dua kali lipat,” ujar Kades Kuwiran, Boyolali, saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (3/2/2023).

Berdasarkan penelusuran Solopos.com di laman jual beli properti, lamudi.com, Jumat (3/2/2023), ada tanah sawah seluas 4.400 meter persegi di dekat jalan raya wilayah Kuwiran, Banyudono, Boyolali.

Tanah itu ditawarkan dengan harga Rp11 miliar atau Rp2,5 juta per meter persegi. Hanya, ada keterangan dari pemasang iklan bahwa properti itu tidak lagi tersedia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pintu tol Colomadu, Karanganyar, direncanakan ditutup dan digeser ke Kuwiran, Banyudono, Boyolali, menyusul rencana menyambungkan jalan tol Solo-Jogja dengan tol Semarang-Solo.

Saat ini, pembangunan exit tol di Kuwiran, Boyolali, itu masih tahap pembuatan saluran irigasi. Lokasi pintu tol rencananya di Dukuh Citran, Dukuh Gading, dan Dukuh Kembaran.

Meningkatkan Perekonomian

“Exit tol dan kantor tolnya nanti ada di Dukuh Citran, Gading, dan Kembaran atau timur lapangan sepak bola Kuwiran di Dukuh Gading. Yang di situ baru bikin jaringan irigasi,” jelas Herie keika ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (3/2/2023).

Kepala Desa (Kades) Kuwiran, Heri Sarwo Edhi, mengungkapkan exit tol dan kantor pengelola tol akan berada di sekitaran Dukuh Gading, Dukuh Citran, dan Dukuh Kembaran.

“Lebih tepatnya itu [exit tol] di timur lapangan sepak bola Kuwiran di Dukuh Gading. Di situ baru bikin jaringan irigasi,” ungkap Kades Kuwiran, Heri Sarwo Edhi, Jumat (3/2/2023).

Heri memperkirakan adanya exit tol akan berdampak pada meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kuwiran, Boyolali, karena pergerakan ekonomi akan dinamis. Ia juga mengatakan beberapa warga sudah membuka warung makan.

Ada juga investasi yang masuk di Desa Kuwiran seperti toko ritel yang berlokasi di Dukuh Beran Wetan. “Kalau investasi properti atau perumahan saya mikirnya itu kan yang menggunakan warga luar. Kalau properti tersebut untuk warga kami mungkin lain lagi,” katanya.

Heri juga mengungkapkan kebetulan mayoritas lahan di tempatnya juga lahan hijau yang dilindungi sehingga perizinan untuk properti lebih sulit. Soal rencana pergeseran pintu tol dari Colomadu ke Kuwiran sebelumnya dikonfirmasi oleh PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM).

Pergeseran Pintu Tol

General Manajer Lahan dan Utilitas PT JMM, Muhammad Amin, menjelaskan tol Solo-Jogja nantinya terintegrasi dengan tol yang sudah beroperasi. Akses keluar dari jalan tol menuju jalan nasional melewati simpang susun di Desa Kuwiran.

Saat ini, jalan tol Solo-Jogja masih dalam proses pembangunan. “Jadi nanti pintu dialihkan, digeser. Dari posisi sekarang ini, orang membayar di posisi Colomadu itu kan, nantinya posisi itu akan digeser. Dari posisi existing saat ini, nanti pengguna [jalan tol] lurus terus melewati jembatan dulu [yang saat ini masih dibangun],” kata Amin saat dihubungi Solopos.com, Kamis (2/2/2023).

Amin menjelaskan di sekitar jembatan tersebut nanti ada putaran ke arah Desa Kuwiran, Banyudono, Boyolali, untuk jalur keluar kendaraan. “Bisa ke Boyolali, Solo, atau Klaten lewat jalan nasional. Melingkar di sana, membayar melewati gerbang itu, nanti keluar di jalan nasional,” katanya.

Skenario penutupan dan penggeseran pintu tol Colomadu ke Kuwiran, Banyudono, Boyolali, dibuat untuk kelancaran arus lalu lintas. Jika tetap menggunakan pintu tol yang saat ini sudah ada di Colomadu, arus lalu lintas dikhawatirkan lama kelamaan tidak lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya