SOLOPOS.COM - Achmad Purnomo (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, JAKARTA -- Bakal calon Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo yang dicalonkan melalui DPC PDIP Solo mengungkapkan alasannya mundur dari pencalonan Pilkada Solo 2020. Dia mengaku sudah memohon kepada Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, soal pengunduran diri itu.

Purnomo menyebutkan dirinya sebagai kader harus siap melaksanakan sesuai kebijakan partainya, dalam hal ini DPP PDIP.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Achmad Purnomo Pengin Mengundurkan Diri dari Pilkada Solo, PDIP Tak Bisa Paksa Bertahan

"Saya ini, kader PDIP siap melaksanakan sesuai kebijakan DPP. Dan saya sebagai kader juga harus melaksanakan apa yang diperintah oleh partai," kata Achmad Purnomo, saat menghadiri acara kegiatan Baksos Polda Jateng, di Mapolresta Surakarta, Selasa (28/4/2020).

Achmad Purnomo juga menjelaskan apa yang akan dia lakukan setelah mundur dari pencalonan Wali Kota Surakarta di Pilkada Solo. Jika ada partai lain yang meminang, kata Purnomo, dirinya tidak beralih dari PDIP. Purnomo mengaku tetap setia terhadap PDIP.

Achmad Purnomo Bersiap Mengundurkan diri dari Bursa Cawali Pilkada Solo 2020

Purnomo mengemukakan dirinya tetap berkomitmen setia dengan PDIP. Lagi-lagi dia menyinggung soal keputusan DPP PDIP dalam Pilkada Solo yang hingga kini belum resmi diumumkan.

Sebagai kader, Purnomo mengaku harus melaksanakan apa yang menjadi kebijakan partai. Itu juga termasuk mendukung bakal calon lain yang mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP pada Pilkada 2020.

Sudah Zona Merah, Ganjar Minta Solo & Wonosobo Tiru Semarang

Achmad Purnomo menjelaskan mengapa dirinya mundur dari pencalonan dalam Pilkada Solo 2020 jika pelaksanakan dilakukan pada 9 Desember mendatang. Dia masih beralasan melihat kondisi masyarakat yang sedang musibah Covid-19.

"Saya baru rencana jika Pilkada jadi dilaksanakan 9 Desember. Saya juga secara lisan sudah cerita dan memohon kepada Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo, soal rencana itu," kata Purnomo.

Positif Rapid Test, 13 Alumni Ijtima Gowa di Sukoharjo Jalani Tes Swab

Tunggu KPU

Ketua DPC PDIP Solo juga menyetujui rencana langkah Achmad Purnomo mundur dari dari pencalonan wali kota. Dirinya kini tinggal menunggu pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), apakah pemungutan suara akan diundur atau tetap 9 Desember.

"Saya secara resmi belum, saya masih menunggu, karena keputusan pemerintah pelaksanaan Pilkada serentak 2020 pada 9 Desember belum final. Hal itu, baru pilihan jika wabah Covid-19 sudah berakhir," tuturnya.

Penularan Lokal Covid-19 Solo Diduga Sejak di Joyosuran-Gilingan-Mangkubumen

Namun, kata Purnomo, jika hal tersebut memang sudah menjadi keputusan, maka dirinya menanti keputusan KPU. Sebelumnya, Achmad Purnomo menyatakan mundur dari pencalonan Pilkada Solo 2020 yang sedianya digelar pada 9 Desember mendatang.

Dia mengaku mengambil keputusan itu karena melihat perkembangan pandemi Covid-19 ini yang kemungkinan berdampak hingga setahun.

Ganjar Marah, Ibu Kos yang Usir 3 Perawat RSUD Solo Ternyata Bidan

"Saya tidak sampai hati, jika di tengah pandemik Covid-19 yang belum selesai harus melakukan kampanye-kampanye dan sebagainya yang berkaitan dengan Pilkada. Sehingga, alasan itu, dalam perasaan hatinya tidak sampai melakukan hal itu," kata dia.

Ada Tekanan?

Pakar hukum dan politik UNS, Agus Riewanto, menengarai nuansa politik dalam rencana Achmad Purnomo mundur dari pencalonan Pilkada Solo 2020.

“Soal Purnomo mengatakan akan mundur bila Pilkada digelar 2020, menurut saya alasan yang tidak cukup bijak. Saya melihat apa yang dikatakan oleh Purnomo lebih disebabkan faktor lain boleh jadi ada tekanan psikis ya,” ujar dia, Senin (27/4/2020).

18 Positif, Ini Sebaran Kasus Covid-19 Per Kelurahan di Solo 27 April

Tekanan yang dimaksud Agus diluar situasi pandemi Covid-19 atau wabah virus Corona yang sedang melanda Solo dan sekitarnya. Tekanan tersebut dimungkinkan berasal dari aspek politik yang kuat, yang muncul secara halus maupun keras.

“Secara halus bisa dimaknai tekanan muncul dari diri Purnomo. Karena posisi tidak begitu prospek sehingga berpikir rekomendasi tidak untuk dia. Purnomo menghadapi dua aspek sekaligus, aspek pandemi dan rekomendasi,” kata dia.



Larangan Mudik, 655 Kendaraan Dipaksa Putar Balik dari Jateng

Agus menduga Purnomo sudah berpikir bahwa rekomendasi cawali dari PDIP bukan untuknya. Dengan berpikir seperti itu, akan lebih baik bagi dia menyatakan mundur di tengah situasi pandemi, ketimbang menunggu rekomendasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya