SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpesan kepada warganya terkait bulan suci Ramadan di tengah pandemi Covid-19. (Instagram—ganjar_pranowo)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta daerah yang zona merah persebaran Covid-19 seperti Solo untuk segera bertindak tanpa harus PSBB. Menurutnya, kebijakan membatasi aktivitas warga tak harus menunggu status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Menurut Ganjar, ada banyak pilihan yang bisa diterapkan daerah zona merah itu. Salah satunya, seperti yang dilakukan Kota Semarang melalui kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Ada Lonjakan Kasus dan Transmisi Lokal, Solo Zona Merah Covid-19 Jateng

“Daerah zona merah bisa menggunakan model seperti Semarang, yang tidak PSBB [Pembatasan Sosial Berskala Besar] tapi melakukan pengetatan. Daerah zona merah [Covid-19] seperti Solo dan Wonosobo bisa melakukannya,” ujar Gubernur di rumah dinasnya, Senin (27/4/2020) malam.

Jika Solo menolak PSBB, Ganjar mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah menyatakan siap menerapkan PSBB setelah masuk zona merah. Ganjar pun meminta Pemkab Wonosobo segera mengajukan PSBB ke pemerintah pusat.

Awas! Solo Zona Merah Covid-19 di Jateng

"Kalau memang mau menerapkan pola itu [PSBB] kami buka ruang. Silakan saja. Atau sebenarnya bisa menggunakan model Kota Semarang atau Banyumas," terangnya.

Di Banyumas, lanjut Ganjar, pemda setempat tidak menerapkan PSBB. Namun kepala daerahnya mengeluarkan peraturan daerah untuk melakukan pembatasan masyarakat dalam berkegiatan. Menurut Ganjar, pola ini bisa diterapkan Solo dan Wonosobo yang sudah zona merah tapi tak punya dana PSBB.

Ganjar Marah, Ibu Kos yang Usir 3 Perawat RSUD Solo Ternyata Bidan

Perda Pakai Masker

"Ada perda yang mengatur harus pakai masker, kalau tidak pakai bisa didenda atau dipidana. Itu lebih bagus dari Banyumas. Jadi mau pakai model Semarang atau Banyumas, yang penting harus ada tindakan lebih," tegasnya.

Tindakan pengetatan di zona merah seperti Solo, lanjut Ganjar, memang perlu. Hal itu menyusul masih banyaknya masyarakat di Jateng yang berkeliaran tanpa mengindahkan imbauan pemerintah.

18 Positif, Ini Sebaran Kasus Covid-19 Per Kelurahan di Solo 27 April

Sementara itu terkait penerapan PKM di Kota Semarang, Ganjar mengaku akan melakukan pengawasan. Pihak TNI dan Polri, lanjutnya sudah kompak untuk menerapkannya.

"Kami akan dukung Kota Semarang untuk mencoba melakukan pengetatan ini. Kami akan pantau nanti apakah di pasar atau pabrik dan tempat keramaian lain sudah efektif atau belum. Kami harap masyarakat memberikan dukungan dengan berlaku disiplin,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya