SOLOPOS.COM - Mustafa (Youtube)

Abad Kejayaan Antv kali ini mengulas tentang makam tempat dikebumikannya Mustafa.

Solopos.com, SOLO — Meninggal dengan cara cukup tragis, Sehzade Mustafa atau yang dikenal dalam serial Abad Kejayaan Antv sebagai Mustafa, dikebumikan oleh sang ayah, Baginda Suleiman di Kompleks Sultan Murad II atau The Muradiye Complex.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Di Turki, The Muradiye Complex ini dikenal sebagai Muradiye Kulliyesi. Berdasarkan sumber sejarah Ottoman yang Solopos.com himpun, Rabu (22/7/2015), kompleks tersebut dibangun Sultan Murad II, yaitu sultan Ottoman yang memerintah pada 1421-1451. Bangunan The Muradiye Complex terletak di Kota Bursa, Turki.

Setelah Murad II turun tahta, The Muradiye Complex dimanfaatkan sebagai satu kawasan pemakaman keluarga dinasti Ottoman, termasuk di dalamnya adalah makam Mustafa, putra sulung Suleiman dengan istrinya Mahidevran. [Baca: Catatan Sejarah: Tragis, Kematian Mustafa di Tangan Sang Ayah]

Selain makam Mustafa, di The Muradiye Complex ini terdapat 11 makam lain, yaitu makam Sultan Murad II sendiri, makam Sehzade Ahmed, makam Cem Sultan, makam Sehzade Mahmud, makam Gulsah Sultan, makam Ebe Hatun, makam Huna Hatun Ak, makam Mukrime Hatun, makam Saraylilar, makam Sultan Gulrah, dan makam Sirin Hatun.

Di Kompleks Sultan Murad tersebut juga terdapat beberapa bangunan penting, meliputi Masjid Muradiye, Sekolah Muradiye, Pemandian Muradiye, Rumah Sakit Muradiye, dan air mancur. Masjid adalah proyek pembangunan pertama yang selesai lebih awal, yaitu pada 1426. [Baca: Catatan Sejarah Kematian dan Warisan Hurrem]

Menurut sejarah Ottoman, makam Mustafa memiliki kekhasan tersendiri dibanding dengan sebelas makam lainnya. Secara umum, makam anggota keluarga dinasti Ottoman dihiasi dengan ubin berwarna biru yang dilukis dengan teknik polikrom.

Namun, makam Mustafa didekorasi dengan ubin Iznik yang menggunakan teknik pelukisan polikrom di abad ke-16.

Salah satu menara di Kompleks Sultan Murad sendiri tercatat pernah runtuh karena gempa bumi pada abad ke-19 dan dibangun kembali pada 1904.

Sementara itu, pada 1950 bangunan madrasah atau sekolah di Kompleks Sultan Murad menjadi klinik penyakit tuberculosis. Hingga saat ini, bangunan tersebut terus dikembangkan dan menjadi sebuah pusat medis. [Baca: Catatan Sejarah: Kisah Tragis Mahidevran di Masa Ottoman]

Mustafa sendiri meninggal karena dieksekusi ayahnya, Suleiman dalam kasus dugaan pengkhianatan, pada 6 Oktober 1553. Ia meninggal di usia relatif muda, yaitu sekitar 38 tahun. Kematia Mustafa ini menuai kritik keras dari rakyat Turki karena menganggap cara yang  dipilih Baginda Suleiman terlalu kejam untuk Mustafa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya