SOLOPOS.COM - Mihrima di Abad Kejayaan (Youtube.com)

Abad Kejayaan Antv kali ini mengulas sejarah Mihrima.

Solopos.com, SOLO — Mihrima sebagai satu-satunya putri Raja Ottoman Suleiman dan Hurrem Haseki Sultan, menjadi sosok wanita yang menurut sejarah Ottoman cukup memiliki pengaruh kuat.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Di serial Muhtesem Yuzyil atau Abad Kejayaan sendiri, sosok Mihrima Sultan diperankan artis Turki, Pelin Karahan. Sebagaimana dalam serial tersebut, dalam sejarah tercatat Mihrima terpaksa menikah dengan Rustem Pasha atas kehendak orang tuanya, di usia 17 tahun.

Tumbuh sebagai satu-satunya anak perempuan dalam silsilah keturunan Hurrem, Mihrima menjadi wanita cerdas dan memiliki kedekatan yang baik dengan sang ayah, Suleiman.

Kematian Mihrima

Tercatat lahir pada 21 Maret 1522, di Konstantinopel, Mihrima meninggal pada 25 Januari 1578, saat berusia 55 tahun. Menurut informasi sejarah yang Solopos.com himpun dari pelbagai sumber, Rabu (19/8/2015), kematian Mihrima murni karena usia menjelang senja. [Baca juga: Catatan Sejarah: Mitos Percintaan Mihrima dan Mimar Sinan]

Tidak ada catatan sejarah yang memuat informasi Mihrima mengidap suatu penyakit atau sengaja dibunuh oleh anggota lain di Dinasti Ottoman.

Selama hidup, Mihrima dikenal sebagai putri Suleiman yang memiliki kemampuan baik dalam memimpin harem. Saat adiknya, Selim naik takhta menggantikan sang ayah, Mihrima menempati posisi sebagai The Valide Sultan, kedudukan tertinggi bagi wanita di harem selama periode kekuasaan Selim II, yaitu pada 1566 – 1574, dan berlanjut hingga kepemimpinan anak Selim II, yaitu Murad III.

Kematian Mihrima berselang sekitar empat tahun setelah kematian sang adik, Selim II, yang tutup usia pada 1574. Sepeninggal Mihrima, kedudukan sebagai The Valide Sultan pun jatuh ke tangan istri Selim II, Nurbanu, yang juga ibu dari Murad III. [Baca juga: Fakta Kisah Cinta Antara Bali Bey, Esmehan, dan Mihrima]

Jasad Mihrima dimakamkan di kawasan Suleymaniye Mosque, di Istanbul. Ia dikenang sebagai The Valide Sultan yang mengikuti langkah strategi kepemimpinan Hurrem.

Salah satu langkah berpolitik Mihrima adalah mengirim surat kepada sejumlah penguasa di luar Ottoman untuk menjalin kerja sama.

Di antara saudara Mihrima, ia adalah salah satu anak Suleiman-Hurrem yang digambarkan tidak begitu bernafsu meraih kekuasaan.

Hal itu sangat berbeda dengan kakaknya, Mehmed yang bersaing dengan kakak tirinya, Mustafa. Serta persaingan antara Selim dan Bayezid yang berakhir dengn eksekusi Bayezid karena dianggap telah menggerakkan pemberontakan kepada Suleiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya