SOLOPOS.COM - Sehzade Bayezid dalam serial Muhtesem Yuzyil atau Abad Kejayaan Antv (Imgarcade.com)

Abad Kejayaan Antv memasuki episode saat perebutan tahta antara Bayezid dan Selim memanas.

Solopos.com, SOLO — Lahir di Konstantinopel, 1525 sebagai seorang putra Raja Ottoman, tak membuat Bayezid terhindar dari sanksi tegas sang ayah, Suleiman yang menumpas pihak-pihak sumber pemberontakan.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Di serial Abad Kejayaan Antv season keempat, persaingan antara Bayezid dan Selim digambarkan semakin ketat. Apabila ditarik garis sejarah Ottoman, hubungan Bayezid dan kakaknya, Selim memang tercatat tidak harmonis. [Baca: Catatan Sejarah Hurrem Meninggal Tak Lama Setelah Cihangir, Puisi Suleiman Kenang Sang Istri]

Sebagaimana Solopos.com himpun dari pelbagai sumber, Rabu (29/7/2015), sifat kepemimpinan Bayezid membuatnya ingin menjadi raja setelah sang ayah lengser. Namun, harapannya tersebut gagal terwujud lantaran kakaknya, Selim diangkat menjadi pewaris tahta. [Baca: Catatan Sejarah: Cihangir Tewas di Tahun Kematian Mustafa]

Setelah kematian adik Bayezid dan Selim bernama Cihangir, hubungan keduanya semakin panas. Alih-alih meredam ketegangan antara Bayezid dan Selim, Suleiman akhirnya memutuskan memindah wilayah kepemimpinan mereka.

Selim yang awalnya memerintah di wilayah Manisa dipindah ke Konya, sementara Bayezid yang awalnya memerintah di wilayah Kutahya berpindah tugas ke Amasya. [Baca: Catatan Sejarah Sastrawan Turki Ciptakan Puisi Gambarkan Kematian Tragis Mustafa]

Saat di Amasya, tercatat dalam sejarah Ottoman, Bayezid dianggap tidak begitu serius memimpin Amasya, lantaran wilayah tersebut dulu dipimpin mendiang kakak tirinya, Mustafa. Mustafa sendiri akhirnya dieksekusi sang ayah dengan tuduhan dugaan pemberontakan.

Reputasi buruk Bayezid di Amasya membuat Suleiman marah dan menganggap tindakan Bayezid sebagai bentuk pemberontakan. Menurut sejarah, dalam kesempatan tersebut, Selim dibantu Sokollu Mehmet Pasha menghimpu kekuatan untuk menguatkan dugaan Suleiman.

Perang Bayezid-Selim Pecah
Alhasil, perang antara Bayezid dan Selim pun tidak terelakkan. Dalam pertempuran di wilayah Konya, pada 31 Mei 1559, Bayezid kalah. Seusai pertempuran dengan Selim, Bayezid kembali ke Amasya bersama sebagian kecil prajuritnya.

Berdasarkan analisis wartawan dan peneliti sejarah Murat Bardakci, Sokullu Mehmet Pasha mengirim pasukan untuk Bayezid. Dalam trik eksekusi Bayezid, muncul sosok Shah Tahmasp yang diperintahkan Suleiman untuk memenjarakan Bayezid.

Eksekusi
Suleiman dan Selim mengirim utusan ke Persia untuk mengeksekusi Bayezid. Tepat pada 25 September 1561, Bayezid bersama empat putranya dieksekusi.

Empat anak Bayezid yang turut dieksekusi bersama Bayezid adalah Sehzade Orhan, 18, Sehzade Osman, 16, Sehzade Abdullah, 13, dan Sehzade Mahmud, 9.

Sepeninggal Bayezid dan empat putranya, istri Bayezid, Fatma Haseki Sultan hidup bersama putranya Sehzade Murad, dan empat putrinya, Mihrumah Sultan, Hatice Sultan, Ayse Sultan, dan Hanzade Sultan.

Setelah kematian Bayezid, menurut sejarah Ottoman hidup Fatma tidak begitu diketahui publik. Kemudian ia tercatat meninggal pada 1585 di Istanbul dan dimakamkan di area perkuburan Melik I Acem, di Sivas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya