Entertainment
Rabu, 22 Juli 2015 - 18:30 WIB

ABAD KEJAYAAN ANTV : Catatan Sejarah Sastrawan Turki Ciptakan Puisi Gambarkan Kematian Tragis Mustafa

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mustafa mendatangi tenda sang ayah sebelum dieksekusi sang ayah. (Youtube)

Abad Kejayaan Antv mengisahkan kematian Mustafa di tangan algojo suruhan Baginda Suleiman.

Solopos.com, SOLO — Sehzade Mustafa menjadi salah satu sosok penting dalam sejarah Ottoman saat masa kepemimpinan Suleiman. Sebagaimana diceritakan dalam serial Abad Kejayaan Antv, putra sulung Suleiman dari istrinya Mahidevran tersebut tewas di bawah perintah eksekusi sang ayah.

Advertisement

Kematian tragis Mustafa, 6 Oktober 1553, di usia yang relatif muda, yaitu sekitar 38 tahun, menjadi inspirasi tersendiri untuk seorang sastrawan Turki saat itu, Tascali Yahya. [Baca: Catatan Sejarah: Tragis, Kematian Mustafa di Tangan Sang Ayah]

Tascali Yahya tak lain merupakan sahabat Mustafa. Dalam serial Abad Kejayaan Antv, Tascali digambarkan sebagai sahabat dekat Mustafa. Dia juga pernah jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan Mirima (putri Hurem). Hubungan cinta Tascali dan Mirima tak direstui Hurem.

Advertisement

Tascali Yahya tak lain merupakan sahabat Mustafa. Dalam serial Abad Kejayaan Antv, Tascali digambarkan sebagai sahabat dekat Mustafa. Dia juga pernah jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan Mirima (putri Hurem). Hubungan cinta Tascali dan Mirima tak direstui Hurem.

Sebagaimana Solopos.com himpun dari Tune.pk, Rabu (22/7/2015), Tascali Yahya menulis puisi sebagai bentuk penghormatannya untuk mengenang Mustafa. Berikut puisi yang menggambarkan kesedihan sang sastrawan.

“Tolong tolong! Algojo kematian menangkap Sultan Mustafa. Ini bagian dari dunia yang berada di ambang kehancuran. Matahari terbenam pada keindahan wajahnya, segalanya hilang. Ottoman tersisa di bawah konspirasi dan rasa bersalah.

Advertisement

Mau jadi seberapa baik? Kita tidak bisa melihat apa yang terjadi. Tapi kami dipaksa untuk menyaksikan segala sesuatu. Biarkan kesedihan kami tidak bergerak perlahan seperti angin pagi. Dinasti Sultan kami Dihina!

Siapa yang melihat anak seorang Sultan yang menyerupai Omar dibunuh oleh ayahnya? Taman-taman surga adalah tujuan akhir Sehzade Mustafa, biarkan Sultan yang merupakan pusat dunia kita baik-baik saja.”

Ilustrasi insiden pembunuhan Mustafa (Tune.pk)

Advertisement

Kematian Mustafa

Sebagaimana ditulis Tascali Yahya dalam puisinya, meski hingga di waktu kematian Mustafa, ia tidak sampai menduduki posisi sebagai pewaris tahta, namun rakyat Turki, khususnya rakyat Amasya—wilayah kekuasan yang sempat dipimpin Mustafa—mengenangnya sebagai sosok sultan Ottoman setelah Suleiman. [Baca juga: Catatan Sejarah: Mitos Percintaan Mihrima dan Mimar Sinan]

Mendiang Mustafa yang sudah dianggap seperti sultan Ottoman tersebut tak terlepas dari keberhasilan dan kecakapan Mustafa dalam pelbagai urusan kenegaraan termasuk soal kemiliteran.

Advertisement

Menurut sejarah Ottoman, Mustafa adalah salah satu anak Suleiman yang paling populer karena kecerdasannya.

Sosok Tascali Yahya sendiri dikisahkan dalam sejarah Ottoman memiliki hubungan khusus dengan adik perempuan Mustafa, yaitu Raziye. Tascali Yahya ini kemudian menikahi Raziye dan dikaruniai dua putri yaitu, Elif serta Safiye.

Tak banyak sumber sejarah yang mengulas soal Tascali Yahya. Ia hanya tertulis dengan nama lengkap Tascali Yahya Efendi dan dikenang sebagai sastrawan yang mengisahkan elegi tragis kematian Mustafa. Semasa hidup, ia adalah orang kepercayaan Mustafa. [Baca: Catatan Sejarah Raziye, Putri Suleiman dari Selir Nazenin]

Sementara dalam serial Abad Kejayaan Antv, Raziye muncul sekilas saat ia masih bayi dan lahir dari selir Suleiman bernama Nazenin.  Namun, dalam sejarah, Raziye ditulis sebagai salah satu anak Mahidevran dan tidak ada penyebutan nama Nazenin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif