SOLOPOS.COM - KBO Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Sri Wuri, menunjukkan contoh surat konfirmasi ETLE, di kantornya, Senin (13/6/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 9.714 pengendara terkena tilang akibat melanggar aturan lalu lintas di wilayah hukum Polres Sukoharjo sejak Januari hingga Juni 2022. Pelanggaran itu sebagian diketahui lewat rekaman kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan sebagian lainnya melalui operasi penindakan pelanggaran (dakgar) kasat mata.

Dari ribuan pengendara kena tilang di Sukoharjo tersebut, tersisa sekitar 120 kasus yang belum disidangkan. Hal itu seperti disampaikan KBO Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Sri Wuri, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (13/6/2022).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kami melalui dakgar kasat mata dan ETLE mobile. Lebih banyak target [pelanggaran] yang didapatkan dengan ETLE mobile. Karena masyarakat banyak yang tidak mengetahui, dalam arti menyepelekan mungkin karena tidak adanya polisi di jalan, oh saya bebas, mungkin pikirnya seperti itu,” jelasnya.

Dia menjelaskan jenis pelanggaran yang terekam perangkat ETLE rata-rata pengendara tidak lengkap keselamatan berkendara. Misalnya tidak memakai, melanggar marka jalan dan lainnya. Sedangkan jenis pelanggaran yang terjadi saat penindakan langsung biasanya penggunaan knalpot brong.

Dia menambahkan penggunaan ETLE atau tilang elektronik dapat membantu pihak kepolisian menjadi lebih cepat dan akurat dalam penanganan pelanggaran. Namun dengan penggunaan ETLE mobile memicu dampak lain. Hal itu lantaran polisi tidak terlihat melakukan razia di jalan.

Baca juga: Minyak Goreng Curah akan Dihapus, Wong Sukoharjo: Piye Solusine?

“Jadi terkadang lebih banyak yang menyepelekan kalau tidak ada razia [dakgar kasat mata], pembuatan SIM menurun hampir 50%, belum lagi pajak STNK juga jadi menurun karena menunda pembayaran, sementara laka lantas juga semakin tinggi,” katanya.

Sementara itu, dia menjelaskan mekanisme tilang ETLE dimulai dari pengendara yang terekam dalam perangkat ETLE akan menerima surat konfirmasi yang dikirimkan petugas ke alamat pemilik kendaraan bermotor untuk permohonan konfirmasi atas pelanggaran yang terjadi.

Surat konfirmasi, kata dia, adalah langkah awal dari penindakan, yang mana pemilik kendaraan wajib mengonfirmasi tentang kepemilikan kendaraan dan pengemudi kendaraan pada saat terjadinya pelanggaran.

Batas Waktu Konfirmasi

Jika kendaraan yang dimaksud sudah bukan menjadi kendaraan milik orang yang mendapat surat konfirmasi, maka hal itu harus segera dikonfirmasikan. Tak hanya itu, dia menyebut penerima surat memiliki batas waktu sampai di bawah 10 hari dari terjadinya pelanggaran untuk melakukan konfirmasi melalui website atau datang langsung ke kantor Sub Direktorat Penegakan Hukum.

Baca juga: Dilepas Bupati, Calhaj Sukoharjo Dapat Bekal 2 Makanan Tombo Kangen

Lebih lanjut, apabila pelanggaran terkonfirmasi, petugas menerbitkan tilang dengan metode pembayaran via BRI Virtual Account (BRIVA) untuk setiap pelanggaran yang telah terverifikasi untuk penegakan hukum.

“Kalau tidak ada konfirmasi dari pemilik kendaraan otomatis nanti STNK akan terblokir sementara. Baik itu ketika telah pindah alamat, telah dijual, maupun kegagalan membayar denda. Jadi semacam motor bodong. Kalau mau membayar pajak juga harus diselesaikan dulu konfirmasinya,” jelasnya.



Dimintai konfirmasi secraa terpisah, Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Heldan Pramodha Wardana, mengatakan masyarakat harus mempersiapkan keselamatan diri sebelum berkendara.

Baca juga: Innalillahi, Warga Brahu Sukoharjo Meninggal Tersambar Petir

“Yang pasti saya sampaikan pada masyarakat pada khususnya di wilayah Sukoharjo, sebelum menaiki kendaraan roda dua maupun empat harus menaati peraturan lalu lintas. Terutama untuk administrasi, kemudian keselamatan diri sendiri,” katanya saat ditemui di kantornya, Senin.

Dia menambahkan kelengkapan kendaraan juga harus menjadi prioritas seperti pengendara yang menggunakan motor harus menggunakan helm SNI. Sementara jika menggunakan mobil harus menggunakan safety belt. Kelengkapan kendaraan seperti lampu sein, lampu dekat dan jauh dan juga spion harus lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Tuntas Klaim Kumpulkan 75.000 KTP untuk Maju Pilkada Sukoharjo Jalur Independen

Tuntas Klaim Kumpulkan 75.000 KTP untuk Maju Pilkada Sukoharjo Jalur Independen
author
Rohmah Ermawati Jumat, 26 April 2024 - 09:25 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tuntas Subagyo. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SUKOHARJO–Pendiri Ormas Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB) sekaligus calon bupati (cabup) Sukoharjo dari jalur perseorangan atau independen, Tuntas Subagyo, mengklaim telah mengumpulkan sekitar 75.000 fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) sebagai dukungan masyarakat.

Adapun menurut jadwal KPU Sukoharjo, tahap pemenuhan persyaratan administrasi pasangan cabup-cawabup jalur independen dilaksanakan mulai 5 Mei.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tuntas mengaku pengumpulan dukungan masyarakat berupa fotokopi KTP telah dilakukan tim pemenangan dan relawan Tuntas Subagyo sejak beberapa bulan lalu. Dukungan masyarakat itu berasal dari 12 kecamatan se-Sukoharjo.

“Untuk persiapan pemenuhan persyaratan dukungan masyarakat, Alhamdulillah sudah sekitar 75.000 fotokopi KTP. Ini membuktikan kami siap memenuhi persyaratan pemenuhan dukungan masyarakat pasangan cabup-cawabup jalur independen dalam pemilihan kepala daerah [Pilkada] Sukoharjo,” kata Tuntas Subagyo, Kamis (25/4/2024).

Koran Solopos

Tuntas mengaku dorongan dari masyarakat agar dirinya maju sebagai calon pemimpin masa depan di Sukoharjo cukup besar. Karena itu, Tuntas ingin membuktikan dirinya layak menjadi calon kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan dan melakukan tata kelola keuangan daerah.

“Insya Allah jika Allah SWT meridhoi dan masyarakat memberi izin dan dukungan, saya ingin mendarmabaktikan sekaligus memajukan Sukoharjo sebagai tanah kelahiran,” ujar dia.

Saat ini, Tuntas mengaku telah menjaring tujuh nama figur potensial sebagai bakal cawabup jalur independen. Ketujuh nama bakal cawabup itu terus digodok dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk tingkat elektabilitas dan popularitas.

Emagazine Solopos

Namun, Tuntas masih merahasiakan sosok ketujuh nama bakal cawabup hingga penyerahan bukti dukungan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo.

Dia ingin memberikan kejutan masyarakat saat penyerahan bukti dukungan ke KPU Sukoharjo. “Nanti ditunggu saja siapa figur yang akan mendampingi saya sebagai bakal cawabup. Yang jelas, sekarang masih digodok oleh tim pemenangan,” ujar dia.

Sementara itu, anggota tim pemenangan Tuntas Subagyo, Sigit Prawoso, mengatakan dukungan masyarakat berupa fotokopi KTP harus diinput dan diunggah dalam aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon). Tim pemenangan bakal menerima username dan password untuk membuka aplikasi Silon.

Interaktif Solopos

Menurut Sigit, jumlah dukungan masyarakat berupa softcopy KTP sekitar 75.000 orang. “Yang jelas, dukungan masyarakat sudah mencukupi, bahkan melebihi syarat minimal bakal cabup jalur independen maju dalam pilkada,” kata dia.

Sebagai informasi, bakal calon independen Pilkada Sukoharjo wajib menyerahkan dukungan masyarakat minimal 7,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) Sukoharjo, yakni 50.893 orang yang tersebar merata di 12 kecamatan di Sukoharjo.

Dukungan masyarakat itu berupa surat pernyataan dukungan yang dilampiri fotokopi KTP. Dukungan masyarakat bakal calon independen dalam bentuk fisik diserahkan ke KPU Sukoharjo.



Nantinya, petugas bakal melakukan dengan mendatangi rumah penduduk yang memberikan dukungan kepada calon independen. Proses verifikasi faktual ini membutuhkan waktu cukup lama lantaran jumlah dukungan masyarakat puluhan ribu orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Indonesia Ukir Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir: Bangga!

Indonesia Ukir Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir: Bangga!
author
Anik Sulistyawati Jumat, 26 April 2024 - 09:20 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ketum PSSI Erick Thohir menyalami Shin Tae-yong, Kamis (25/4/2024), seusai memperpanjang kontrak pelatih asal Korsel itu hingga 2027 mendatang. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Timnas Indonesia U-23 berhasil mengukir sejarah gemilang. Pasukan asuhan Shin Tae yong memastikan tiket ke semifinal Piala Asia U 23 2024 seusai menyingkirkan raksasa Asia, Timnas Korea Selatan. Erick Thohir mengungkapkan kebahagiaannya lewat media sosial.

Timnas Indonesia menang 11-10 lewat adu penalti dalam babak perempat final di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Jumat (26/4/2024)  dini hari WIB 26 April 2024. Sebelumnya, kedudukan imbang 2-2 selama 120 menit. Sukses ini disambut baik oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Apalagi, ini membuka jalan Timnas Indonesia U 23 menembus Olimpiade 2024.

“Alhamdulillah semifinal! Kemenangan luar biasa atas Korea Selatan, raksasa Asia langganan Piala Dunia,” ungkap Erick Thohir di Instagram dipantau Jumat.

Koran Solopos

“Bermain dengan nyali, disiplin dalam bertahan dan efektif di lini depan membuat harapan Merah Putih menuju Olimpiade terbuka lebar. Bangga,” lanjut eks Presiden Inter Milan ini.

 

View this post on Instagram

 

Emagazine Solopos

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Dia menilai perjuangan seluruh tim di lapangan luar biasa.

Interaktif Solopos

“Tak gentar lawan Korea Selatan, dua kali unggul dan sukses menang lewat adu penalti. Ini mental Indonesia, nyali besar dan terus berusaha mencari kemenangan,” ujarnya.

“Kita sudah sampai semifinal dan selangkah lagi bisa tampil di Olimpiade. Ayo kita lanjutkan perjuangan ini. Semangat Garuda Muda,” imbuhnya lagi.

Indonesia akan menghadapi pemenang duel Uzbekistan vs Saudi Arabia di semifinal. Jika menang alias menembus final Piala Asia U-23, Indonesia akan memastikan tiket ke Olimpiade Paris 2024.



Indonesia juga bisa memastikan tiket Olimpiade jika menang dalam duel perebutan tempat ketiga. Atau jalan terakhir dengan memenangkan laga playoff melawan wakil Afrika, Guinea.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR

BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR
author
Newswire , 
Anik Sulistyawati Jumat, 26 April 2024 - 08:49 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN masih mempertimbangkan opsi untuk menyesuaikan suku bunga untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) non-subsidi setelah Bank Indonesia (BI) resmi menaikkan suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 6,25 persen.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa kenaikan BI-Rate sebenarnya lebih berdampak pada KPR non-subsidi. Adapun KPR subsidi skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tidak terdampak mengingat suku bunganya bersifat tetap yakni 5 persen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Di KPR non-subsidi memang isunya adalah bagaimana kami bisa menaikkan bunga. Kami juga mesti menghitung [terlebih dahulu],” kata Nixon di Jakarta, Kamis (25/4/2024) seperti dilansir Antaranews.

Nixon mengatakan, kenaikan BI-Rate belum tentu langsung diikuti dengan kenaikan suku bunga kredit. Menurut dia, keputusan menaikkan bunga untuk kredit perumahan juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan sebab perbankan memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Koran Solopos

Yang menjadi kekhawatiran bagi perbankan, imbuh Nixon, status kolektibilitas (Kol) debitur akan memburuk apabila bunga kredit dinaikkan. Padahal pihak bank sebelumnya telah menghitung angsuran nasabah dengan akurat.

“Itu yang menyebabkan bankers tidak mudah untuk menaikkan suku bunga, terutama ke konsumen tentu tidak bisa semena-mena. Sehingga kalau kita lihat maka margin bunga bersih [net interest margin/NIM] biasanya cenderung sedikit menurun. Nah, caranya bagaimana? Memang kita memperbaikinya dengan cara strategi cost of fund yang diturunkan,” kata dia.

Nixon memastikan bahwa dalam waktu dekat, setidaknya pada bulan ini, BTN tidak menaikkan suku bunga apapun. Hingga saat ini, BTN juga belum menggelar rapat Asset Liability Committee (AlCo) merespons potensi dampak kenaikan BI-Rate.

Emagazine Solopos

“Saya yakin menaikkan bunga KPR tidak gampang. Akan ada risiko lebih berat di Kol-2 (saat debitur terlambat bayar cicilan). CKPN mahal. Kadang-kadang lebih bagus kehilangan sedikit opportunity margin daripada kehabisan biaya. Prinsipnya seperti itu, ada prinsip-prinsip yang bisa dipegang kalau mengelola bisnis,” kata Nixon.

Sementara itu, Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar menambahkan bahwa permintaan KPR non-subsidi masih tinggi dan diperkirakan terus meningkat pada Mei dan Juni 2024. Hal ini juga didukung dengan adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah di bawah Rp2 miliar.

“Memang di Januari ke Maret 2024, itu tidak setinggi di bulan November-Desember 2023. Itu sebetulnya dikarenakan proses pembangunan. Saya yakin di bulan Mei dan Juni ini akan meningkat karena rumah akan siap itu sekitar bulan Mei ataupun bulan Juni,” kata Hirwandi.

Interaktif Solopos

Sebagai informasi, KPR non-subsidi BTN di tiga bulan pertama 2024 mengalami kenaikan sebesar 11,2 persen menjadi Rp98,8 triliun dari yang sebelumnya Rp88,8 triliun di kuartal I tahun 2023. Menurut Nixon, strategi BTN untuk membidik lebih banyak penyaluran KPR non-subsidi ke segmen menengah ke atas sudah mulai menunjukkan hasil.

Adapun KPR dengan ticket size di atas Rp750 juta, BTN mencatat pertumbuhan yang mencapai 176,6 persen yoy di tiga bulan pertama 2024. Total penyaluran mencapai Rp1,05 triliun atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp380 miliar.

Namun dari total kredit dan pembiayaan perumahan, penyaluran KPR subsidi di kuartal I 2024 masih menjadi yang terbesar mencapai Rp167 triliun atau naik 12,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp148,6 triliun.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories