SOLOPOS.COM - Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan tempat tinggal PDP Covid-19 yang meninggal dunia di RSUD dr. Moewardi, di Gawanan, Colomadu, Karanganyar, Minggu (12/4/2020). (Solopos-M. Ferri Setiawan)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Jumlah warga Karanganyar yang terkonfirmasi positif terjangkiti virus corona atau Covid-19 melonjak tajam. Hanya dalam lima hari, Rabu (22/4/2020) hingga Senin (27/4/2020), jumlah warga positif Covid-19 naik 150%.

Tren persebaran kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir di Karanganyar berbeda dibandingkan pekan sebelumnya. Awalnya perhatian Pemkab Karanganyar merujuk pada Klaster Gowa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rapid Test Positif, 18 Peserta Ijtima Gowa Asal Karanganyar Segera Diuji Swab

Kini adanya tenaga medis yang terjangkit Covid-19 menjadi perhatian baru. Sementara perincian kasus Covid-19 hingga Senin (27/4/2020) adalah satu sembuh, tiga meninggal dunia, dan 12 dirawat.

Kasus pertama tenaga medis positif Covid-19 di Karanganyar ditemukan di Wonorejo, Gondangrejo pada Rabu (22/4/2020). Hal tersebut terus berlanjut pada Jumat (24/4/2020) ketika ditemukan dua tenaga medis rumah sakit daerah di Solo asal Baturan, Colomadu dan Perumahan Josroyo, Jaten yang juga positif Covid-19.

Ibu Rumah Tangga Positif Corona Asal Kebakkramat Karanganyar Meninggal

Keesokan harinya, pada Sabtu (25/4/2020) kembali dua tenaga medis terkonfirmasi positif Covid-19 asal Selokaton, Gondangrejo, masuk ke dalam daftar laporan yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karanganyar.

Melihat lonjakan tajam kasus terkonfirmasi positif Covid-19, khususnya yang menimpa tenaga medis, Pemkab Karanganyar mengalihfungsikan Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Karanganyar di Kecamatan Karangpandan menjadi tempat isolasi pasien dalam pengawasan (PDP) khusus tenaga medis.

700 Orang Tewas Usai Tenggak Metanol Demi Cegah Corona

Hingga saat ini tempat tersebut dihuni enam orang tenaga medis dari RSUD Karanganyar lantaran hasil rapid test mereka menunjukkan reaktif imun.

“Sudah sepekan BLK digunakan untuk karantina. Tapi secara spesifik ini hanya untuk tenaga medis. Aslinya ada delapan orang yang reaktif. Tapi enam orang yang karantina di BLK dan sisanya karantina mandiri di rumah masing-masing,” beber Bupati Karanganyar, Juliyatmono, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya