SOLOPOS.COM - Ilustrasi Dana Desa (Solopos)

Solopos.com, KLATEN—Pemkab Klaten mengucurkan bantuan senilai Rp2,9 miliar ke 5.955 pelaku usaha mikro di aula Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) Klaten, Rabu (29/12/2021). Bantuan tersebut diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi para pelaku usaha mikro di tengaah pandemi Covid-19.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan ribuan pelaku usaha mikro yang memperoleh bantuan kali ini merupakan para pelaku usaha yang belum pernah menerima kucuran bantuan apapun di waktu sebelumnya. Setiap pelaku usaha mikro memperoleh bantuan senilai Rp500.000.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menambah alat atau modal usaha. Semoga, juga dapat mempercepat pemulihan ekonomi di Klaten,” kata Sri Mulyani di aula Disdagkop dan UKM Klaten, Rabu (29/12/2021).

Baca Juga: BKKBN Luncurkan Program Pendampingan Calon Pengantin di Boyolali

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Disdagkop dan UKM Klaten, Supriyanto, mengatakan bantuan keuangan ke para pelaku usaha sebagai stimulan di tengah pandemi Covid-19. Sebanyak 5.955 pelaku usaha mikro yang memperoleh bantuan kali ini tersebar di 26 kecamatan di Klaten.

“Semoga dapat mendorong kebangkitan ekonomi. Bisa juga menambah permodalan bagi para pelaku usaha mikro,” katanya.

Salah seorang penerima bantuan keuangan senilai Rp500.000 dari Pemkab Klaten, yakni Warsito, 49, mengaku sangat terbantu dengan kucuran dana segar tersebut. Setidaknya, pria yang berusaha sebagau tukang reparasi televisi ini dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: Menghindari Zina Jadi Alasan Terbanyak Ajukan Pernikahan Dini

“Saya memang belum pernah memperoleh bantuan. Hari ini memperoleh bantuan senilai Rp500.000. Uang ini nanti akan saya gunakan untik memenuhi kebutuhan  hidup sehari-hari terlebih dahulu,” kata warga Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, tersebut.

Warsito mengatakan munculnya pandemi Covid-19 telah berdampak negatif ke usaha reparasi televisi yang telah digeluti sejak tahun 1992. Sebelum muncul pandemi Covid-19, ayah dari dua anak tersebut mampu mengantongi pendapatan senilai Rp3 juta per bulan.

“Saat pandemi Covid-19, pendapatan saya anjlok hingga 50 persen. Banyak orang yang tidak memperbaili televisi meski sudah rusak. Di tengah pandemi seperti sekarang, orang pilih memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terlebih dahulu dibandingkan harus memperbaiki televisi,” katanya.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-71, DPRD Boyolali Tuntaskan 18 Raperda

Sebelumnya, Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan Kabupaten Bersinar masih berstatus zona hijau Covid-19 hingga, Selasa (28/12/2021). Hingga waktu tersebut, di Klaten tak ada penambahan kasus Covid-19 atau pun pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

“Tidak ada kasus aktif Covid-19 di Klaten. Jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Klaten mencapai 34.833 kasus. Sebanyak 31.910 orang dinyatakan telah sembuh dan 2.923 orang telah meninggal dunia,” kata Cahyono Widodo, Selasa (28/12/2021) malam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya