SOLOPOS.COM - Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat peluncuran program pendampingan bagi calon pengantin di Boyolali, Rabu (29/12/2021). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI meluncurkan progam pendampingan bagi calon pengantin. Acara tersebut dilaksanakan secara virtual di kanal Youtube BKKBN dan offline di Ruang Merbabu Kantor Bupati Boyolali.

Acara tersebut berlangsung pada Rabu (29/12/2021) dengan tema Launching Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pranikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, mengatakan peluncuran program pranikah BKKBN ini dilakukan  secara nasional. Hasto menjelaskan persiapan sebelum hamil dapat dilaksanakan tiga bulan sebelum menikah.

Baca Juga: Pantau Vaksinasi di MIM Bani Adam Boyolali, Ganjar Pranowo Bagikan HP

“Hari ini baru pertama kali kita launching secara nasional di Boyolali. Yaitu pemeriksaan tiga bulan sebelum nikah, karena mau hamil persiapannya tiga bulan. Nah, tiga bulan harus tahu, tinggi badan, berat badan, lingkar lengan  atas, dan hemoglobin (Hb) untuk perempuan,” ujar Hasto saat ditemui Solopos.com di Kantor Bupati Boyolali.

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan alasan dipilihnya Boyolali sebagai tempat launching offline karena angka stunting di Boyolali termasuk rendah.

Launching hari ini kita di Boyolali karena angka stunting di Boyolali dapat menjadi contoh, angkanya di bawah 10 persen. Kemudian, di antara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, Jawa Tengah juga paling rendah yaitu 20 persen. Saya berharap sekali dari sini bisa menjadi contoh untuk nasional,” kata Hasto.

Baca Juga: Hujan Es dan Puting Beliung Rusak Rumah Warga Sidomulyo Boyolali

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang hadir dalam kegiatan tersebut memuji program BKKBN tentang pemeriksaan calon pengantin tiga bulan sebelum menikah.

“Program dari BKKBN menurut saya bagus, ini gubernur dan bupati diminta mencegah stunting dengan program tiga bulan sebelum menikah, calon pengantin diperiksa dulu, kalau perempuan ya Hb, tinggi badan, berat badan,” kata Ganjar saat ditemui Solopos.com, Selasa (29/12/2021).

Untuk calon pengantin laki-laki yang merokok, Ganjar menyarankan berhenti merokok pada tiga bulan sebelum menikah. “Kalau laki-laki ya berhenti merokok paling tidak tiga bulan. sehingga nanti pada saat berproses, mereka bulan madu, insya Allah bayinya nanti sehat. Kalau ada kekurangan dari hal tersebut bisa dideteksi sejak awal, insya Allah pengendalian stunting akan bagus,” ungkap Ganjar.

Baca Juga: 1.421 Guru Honorer SD dan SMP Klaten Lolos Seleksi PPPK Tahap I

Ganjar juga mengatakan dengan program terbaru BKKBN, Indonesia dapat menyiapkan generasi selanjutnya sedini mungkin, bahkan sebelum orang tua anak menikah.

“Dengan program ini, mari kita siapkan generasi Indonesia sejak dalam kandungan, bahkan sekarang ditarik sejak tiga bulan sebelum orang tua anak menikah,” tutup Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya