Solopos.com, BOYOLALI — Erupsi Gunung Merapi pada Sabtu (11/3/2023), tidak berdampak signifikan pada Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Desa di kaki Gunung Merapi itu hanya terkena hujan abu.
“Alhamdulillah aman terkendali, dampaknya hanya hujan abu. Sukarelawan dari BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Boyolali juga sudah rawuh,” ujar Kepala Desa Telogolele, Ngadi, kepada Solopos.com.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Ia menjelaskan hujan abu mulai menyelimuti Tlogolele sekitar pukul 12.30 WIB, setengah jam setelah erupsi Merapi terjadi. Ngadi mengungkapkan hujan abu yang menerpa desanya tak setebal di Magelang. Menurutnya, warga sudah terbiasa dengan hujan abu hingga tak terlalu terpengaruh.
“Alhamdulillah kondisi aman, warga tetap tenang. Soalnya sudah terbiasa dan terlatih. Tetap beraktivitas seperti biasa,” sambung Ngadi.
Ia memastikan sejauh ini tidak ada warga yang mengungsi. Mereka masih berkegiatan seperti biasa. Sukarelawan yang datang telah membagikan masker kepada warga demi kesehatan.
Ngadi berharap tidak ada erupsi susulan. Namun melihat kondisi puncak Merapi dari Tlogolele yang masih merah, Ngadi memperkirakan masih akan ada awan panas guguran.
Hujan abu juga dilaporkan terjadi di Desa Jrakah dan Desa Klakah, namun tidak tebal. Warga di dua desa itu juga masih beraktivitas seperti biasa. Sementara di wilayah pusat kota Kecamatan Selo belum tak terasa hujan abu.