SOLOPOS.COM - Petugas menyerahkan BLT Januari kepada penerima di pendapa Kantor Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, belum lama ini. BLT Februari rencana disalurkan pada Kamis (25/2/2021). (Istimewa/Kades Singodutan)

Solopos.com, WONOGIRI — Hingga pekan ketiga Februari 2021 mayoritas desa belum menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) tahap II atau jatah bulan tersebut. Hingga Senin (22/2/2021) pukul 15.00 WIB baru ada 28 desa yang sudah menyalurkan BLT Februari. Atas kondisi tersebut diprediksi bakal ada desa yang menyalurkan BLT Februari pada Maret mendatang.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Wonogiri, Zyqma Idatya Fitha, kepada Solopos.com, Selasa (23/2/2021), mengatakan hampir seluruh desa sudah menyalurkan BLT tahap I/Januari hingga Senin. Hingga waktu yang sama hanya tinggal tujuh desa yang belum menyalurkan BLT Januari, meliputi Tirtosuworo, Sejati, Tawangharjo ketiganya di Kecamatan Giriwoyo. Kemudian Bulurejo, Gebang keduanya di Kecamatan Nguntoronadi. Lalu Talunombo, Kecamatan Baturetno, dan Sambirejo, Kecamatan Jatisrono.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Tujuh desa tersebut dijadwalkan menyalurkan BLT Januari hari ini [Selasa] dan besok [Rabu, 24 Februari 2021],” kata perempuan yang akrab disapa Fitha melalui pesan Whatsapp.

Baca JugaKasus Covid-19 di Wonogiri Cenderung Turun, Ini Penjelasan Pemkab 

Apabila ketujuh desa menyalurkan BLT sesuai jadwal yang sudah ditentukan masing-masing desa, berarti pada Rabu ini seluruh desa sudah menyalurkan BLT Januari. Informasi yang dihimpun Solopos.com, jumlah keluarga penerima manfaat atau KPM BLT Januari di 251 atau seluruh desa sebanyak 12.167 keluarga. Dana desa untuk memenuhi kebutuhan penyaluran BLT Januari tersebut senilai Rp3,650 miliar. Sebagai informasi, alokasi BLT senilai Rp300.000/KPM/bulan.

Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat atau P3MD Wonogiri, Satya Graha, menginformasikan jumlah desa yang menyalurkan BLT. Sudah ada 128 desa atau 50,9 persen dari total 251 desa sudah menerima pencairan dana desa untuk BLT tahap II/Februari. Dana desa BLT itu senilai Rp1,873 miliar. Meski demikian, baru ada 28 desa yang sudah menyalurkan BLT Februari. BLT yang disalurkan desa-desa tersebut senilai Rp488,1 juta.

Awal Maret

Hingga hari yang sama sebanyak 123 desa belum menerima pencairan dana desa BLT Februari. Desa yang belum menyalurkan BLT Februari jauh lebih banyak. Lantaran hingga pekan ketiga masih banyak desa yang belum menerima pencairan dana desa BLT dan belum menyalurkan BLT Februari, Satya memperkirakan bakal ada desa yang menyalurkan BLT tahap II pada awal Maret.

“Diharapkan seluruh desa bisa menyalurkan BLT Maret pada akhir Maret. Dengan begitu penyaluran BLT April bisa dilakukan pada bulan yang sama, demikian juga BLT bulan berikutnya, begitu seterusnya,” ujar Satya saat ditemui.

Baca JugaAngka Kemiskinan di Karanganyar Tembus 85.000 Orang

Banyak desa tak bisa menyalurkan BLT Januari pada Januari dan BLT Februari pada Februari, karena pemenuhan persyaratan pencairan dana desa BLT terlambat. Penyebabnya banyak desa harus mengubah jumlah KPM terlebih dahulu. Semula desa menetapkan KPM bukan berdasar data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS. Kemudian terbit regulasi yang mengharuskan penentuan KPM berdasar DTKS. Desa pun harus menyesuaikannya melalui musyawarah desa khusus atau musdesus. Desa yang belum menetapkan KPM tinggal menyesuaikan dengan aturan baru itu.

Sementara, DTKS dari Dinas Sosial yang dijadikan dasar diterima desa pertengahan Januari. Alhasil, banyak desa yang baru bisa menerima pencairan dana desa BLT Januari dan menyalurkannya pada Februari. Hal itu memengaruhi proses penyaluran BLT berikutnya.

“Jumlah KPM BLT Februari akan berkurang karena ada yang terdeteksi sudah menerima bansos [bantuan sosial] lain, meninggal dunia, dan pindah domisili. Seperti diketahui, KPM BLT dari dana desa ini adalah KPM yang belum pernah menerima bansos. Jadi, kalau ada KPM yang diketahui menjadi KPM bansos lain dicoret,” ulas Satya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya