SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (Antara)

Solopos.com, SOLO -- Jumlah warga Solo yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 210 orang dalam dua hari terakhir, Kamis (31/12/2020)-Jumat (1/1/2021).

Tambahan itu membuat kumulatif jumlah kasus konfirmasi positif corona Solo menjadi 4.870 orang. Perinciannya, 3.302 pulang/sembuh, 1.047 isolasi mandiri, 264 rawat inap, dan 257 orang meninggal dunia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dibandingkan data pada Kamis, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal bertambah tujuh orang. Dengan catatan tersebut, jumlah kasus positif Covid-1 aktif Kota Solo sebanyak 1.311 orang atau 26,9% dari total jumlah kasus positif.

Mendominasi, 243 Pasien Covid-19 Solo Jalani Karantina Di Donohudan

Sedangkan jumlah warga Solo positif Covid-19 yang menjalani rawat inap sebanyak 20,1%. Case fatality rate (CFR) atau angka kematiannya mencapai 5,2%. CFR tersebut lebih tinggi dari nasional yang berada pada angka 3%.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan kasus Covid-19 terus menunjukkan angka yang stabil tinggi. Dalam sehari selalu ada kematian baru. Pemkot melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kasus kematian tersebut.

“Kami sudah merekrut sukarelawan pemulasaran jenazah untuk menghadapi kasus kematian yang tinggi. Kalau awal Pandemi dulu sering tidak ada kematian dalam sehari, sekarang hampir setiap hari ada,” ucap Rudy, sapaan akrabnya, Kamis.

Hari Pertama 2021, 3 Pasien Positif Covid-19 Sragen Meninggal

Rudy mengakui Solo sudah berstatus zona merah pekat lantaran lonjakan jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus terjadi.

Ia pun mewacanakan untuk membikin rumah sakit darurat (RSD) menggunakan gedung Solo Technopark (STP) sisi utara.

Penerapan 4M

Pemkot juga sudah merekrut sukarelawan guna mendukung penanganan kasus. Rekrutmen sudah rampung dilakukan pada dua pekan lalu.

RSUD dr Moewardi Solo Rekrut Sukarelawan Nakes, Ini Syarat Dan Kualifikasinya

“RSD jadi proyeksi karena hampir semua RS Solo sudah mengoptimalkan ruangannya. Kalau semua digunakan untuk Covid-19 kan enggak bisa, enggak boleh. Penyakit lain enggak boleh dilupakan. Kondisi saat ini memang sangat mendekati ambang batas. Sisa bed isolasinya sangat tipis, kritis. Ini terjadi secara nasional, semua daerah kasusnya melonjak,” tandasnya.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menyebut cara termudah mencegah penularan adalah penerapan 4M. Penjabarannya, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun dan menghindari kerumunan.

Eks Politikus Ini Nangis Temukan Masih Ada Warga Solo Yang Makan Nasi Aking

Apalagi, kata Ahyani, saat ini sudah ada Covid-19 jenis baru. Meski belum masuk Indonesia, varian virus baru itu harus tetap diwaspadai.

"Pemerintah pusat sudah melarang penerbangan dari negara tertentu, ini juga masuk pencegahan. Kalau kita ya protokol kesehatan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya