SOLOPOS.COM - Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, (kanan), di damping Rektor UIN Salatiga, Zakiyuddin Baidhawy, (dua dari kanan), memukul gong sebagai tanda PBAK 2022 dimulai. (Istimewa/Humas UIN Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA — Universitas Islam Negeri atau UIN Salatiga menggelar Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2022 di Gedung Auditorium dan Student Center Kampus III UIN Salatiga, Selasa (23/8/2022).

PBAK UIN Salatiga 2022 mengakat tema Penguatan Intelektual Moderasi Islam dalam Merawat Nilai-Nilai Wasathiyyah dan Ukhuwah Wathaniyah untuk Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

PBAK UIN Salatiga tahun 2022 dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin-Rabu (22-24/8/2022). Kegiatan diisi dengan materi pengenalan akademik, kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan pentas.

PBAK UIN Salatiga tahun 2022 diikuti 2.824 mahasiswa baru, dengan rincian 725 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 328 dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, 504 dari Fakultas Dakwah, 699 dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, dan 420 dari Fakultas Syariah.

Rektor UIN Salatiga, Zakiyuddin Baidhawy, meminta mahasiswa baru untuk memahami dan menanamkan nilai-nilai wasathiyah.

Baca Juga : Meroket! Harga Tanah Sekitar Kampus 3 UIN Salatiga Jadi Rp1 Juta/M2

Sebagai anggota baru di lingkungan civitas akademika UIN Salatiga, katanya, mahasiswa harus memahami visi besar UIN Salatiga. Visi besar yang dimaksud itu menjadi Green Wasathiyyah Campus.

Green Wasathiyyah Campus, lanjutnya, tidak hanya ramah terhadap alam/lingkungan, tetapi juga ramah pada kemanusiaan.

Nilai Toleransi

“Intinya bagaimana bisa menjadi kampus yang inklusif, baik bagi saudara difabel maupun saudara dari agama, ras, dan suku lain. Tahun ini kami memfasilitasi salah satu saudara difabel dari Fakultas Ushuluddin. Semua bisa menuntut ilmu bersama di UIN Salatiga,” jelasnya Selasa.

Selanjutnya, Rektor UIN Salatiga menjelaskan tiga nilai wasathiyyah yang harus ditanamkan mahasiswa baru, yaitu nilai toleransi, kepeloporan dan keteladanan, serta cinta pada tanah air.

Baca Juga : Dilantik Jadi Rektor UIN Salatiga, Zakiyuddin: Harus Berbenah…

Nilai toleransi sejalan dengan semangat Kota Salatiga yang memiliki julukan The City of Harmony.

“Salatiga mendapat predikat kota paling toleran di Indonesia. Semangat ini harus ada di kampus kita. Kemarin UIN Salatiga berkesempatan menerima 20 mahasiswa baru dari Papua Barat. Hal itu merupakan komitmen UIN Salatiga menjaga keragaman,” ungkapnya.

Sejak masih berstatus IAIN, UIN Salatiga, tuturnya, telah menjalankan prinsip kepeloporan dan keteladanan baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.

Pada bidang akademik, jurnal UIN Salatiga berhasil menjadi jurnal pertama di Indonesia yang masuk The Best Quartile 1 dan terindeks Scopus. Pengakuan internasional tidak hanya berhenti di situ, jurnal ilmiah IJIMS juga berhasil menjadi jurnal nomor 1 di Asia dalam bidang kajian keagamaan.

Jangan Menolak Peran

“Sedangkan pada bidang nonakademik, UIN Salatiga berhasil menjadi satu-satunya PTKIN yang mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi [WBK] dari Kementerian PAN RB,” jelas Zakiyuddin.

Baca Juga : Ditjen Bimas Hindu dan PTKH Belajar Zona Integritas ke UIN Salatiga

Setelah resmi beralih status menjadi universitas, UIN Salatiga, memiliki banyak peluang mengembangkan berbagai bidang. Tidak hanya fokus pada ilmu keislaman tetapi juga ilmu sains dan teknologi. “Menjadi UIN artinya bisa lebih terbuka pada disiplin ilmu lain,” ungkapnya.

Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, yang juga hadir dalam acara tersebut berpesan kepada mahasiswa baru agar tidak pernah menolak peran/tugas yang diberikan.

“Kerjakan semua tugas yang diberikan, jangan sampai menolak peran. Jika menolak peran, kita tidak akan pernah berperan. Boleh sambat, tetapi jangan lama-lama. Kalau Anda jatuh, segera bangkit agar jadi generasi otot kawat tulang besi,” tuturnya.

Sinoeng juga mengingatkan bahwa orang sukses harus bisa menghormati ibu, menyayangi keluarga, serta memuliakan orang tua.

“Sesukses apapun Anda di masa yang akan datang, ingatlah untuk selalu rendah hati, peka, dan suka menolong. Jangan pelit dan jangan mengungkit kebaikan kita pada orang lain. Sejatinya kesuksesan itu tidak mengubah kita, tetapi bisa menunjukkan sifat asli kita,” pungkasnya.

Baca Juga : Jadi UIN Salatiga, Rektor: Kami Siap Jadi Pusat Unggulan & Kepeloporan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya