SOLOPOS.COM - Tiga cakades (pakai batik) di Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen, menandatangani deklarasi pilkades damai di balai desa setempat disaksikanpara pimpinan daerah anggota Forkompimda Sragen, Rabu (5/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN —  Pemkab Sragen memetakan 13 dari 19 desa yang akan menggelar pemilihan kepala desa (pilakdes) serentak merupakan daerah rawan konflik. Untuk mengantisipasinya, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sragen melakukan roadshow dan melakukan deklarasi damai di 13 desa tersebut.

Pilkades serentak gelombang I 2022 akan digelar pada 25 Okotober. Ada 48 calon kepala desa (cakades) yang akan bersaing.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sejak Senin (3/10/2022), Forkompimda Sragen yang dipimpin Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati sudah berkeliling ke sembilan desa yang masuk dalam daftar desa rawan konflik. Cakades di sembilan desa tersebut mendeklarasikan pilkades damai. Sembilan desa itu meliputi Gilirejo Baru (Miri), Kalangan (Gemolong), Sidokerto (Plupuh), Pilang (Masaran), Jirapan (Masaran), Purwosuman (Sidoharjo), Gabugan (Tanon), Gesi (Gesi), dan Denanyar (Tangen).

Sebanyak empat desa lainnya akan didatangi Forkompimda pada Senin (10/10/2022) mendatang. Keempat desa itu terdiri atas Plumbon dan Banyurip (Sambungmacan), Sambirejo (Sambirejo), dan Karangpelem (Kedawung).

“Pilkades serentak ini harus terlaksana dengan lancar siapa pun calon yang terpilih. Di 13 desa itu nanti penekannya seperti itu. Kami hanya datang ke desa-desa yang berpotensi muncul konflik untuk melakukan deklarasi damai,” jelas Yuni, sapaan Bupati Sragen, saat ditemui wartawan di Balai Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen, Rabu (5/10/2022).

Baca Juga: Bupati Sragen Minta Cakades yang Tak Siap Kalah Untuk Mundur

Desa yang cakadesnya hanya dua orang dan merupakan pasangan suami istri tidak akan didatangi Forkompimda karena tak rawan konlfik. Beda halnya jika dua cakades itu bukan pasutri dan memiliki rivalitas tinggi maka tingkat kerawanan munculnya konflik tinggi.

Desa dengan calon seperti itu, ujar Bupati, cenderung hangat situasi politiknya sehingga perlu adanya kampanye pilkades damai

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, yang mendampingi Bupati menyampaikan para cakades sudah membuat komitmen moral untuk sama-sama menjaga situasi kondusif. “Saya minta deklarasi damai itu bukan sebatas seremonial tetapi nilai-nilai dalam deklarasi itu harus benar-benar terpatri dan terinternalisasi sampai ke benak hati para cakades dan pendukung masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga: 15 Pilkades Serentak 2022 di Sragen Diikuti 48 Calon

Khusus di wilayah Gesi, Kapolres mengimbau kepada tiga cakades agar siap kalah dan siap menang. Dalam pilkades ini, kata dia, bukan adu otot tetapi adu ide dan gagasan. Bagi cakades yang menang, pinta Kapolres, rangkul cakades yang kalah beserta pendukungnya supaya tercipta masyarakat yang damai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya