SOLOPOS.COM - Jembatan darurat penghubung Dusun Belang dan Dusun Takeran di Desa Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jumat (28/10/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com Stories

Solopos.com, BOYOLALI Jembatan utama penghubung antara Dusun Takeran dan Dusun Belang di Desa Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali sempat ambrol diterjang lahar dingin pasca erupsi Merapi 2010.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Akibatnya, dua dusun dengan radius terdekat dari lereng merapi, Dusun Takeran dan Dusun Stabelan sempat terisolasi beberapa waktu.

Kemudian pada 2011, pemerintah membangunkan jembatan darurat sebagai jalur penghubung sementara agar bisa dilewati warga Dusun Takeran dan Stabelan.

Kepala Desa Tlogolele, Ngadi mengatakan jembatan selebar dua meter dengan kerangka besi itu masih digunakan oleh warga sebagai akses utama menuju dusunnya hingga saat ini.

Baca juga: Saking Rajin Erupsi, Merapi Dipantau Hindia Belanda Lewat Empat Pos

Jembatan itu hanya bisa dilewati pengendara roda dua, sedangkan untuk pengendara roda empat harus dengan cara bergantian melewatinya.

Sementara, lokasi jembatan berada di turunan sekaligus tikungan, kata Ngadi, sehingga jika terjadi darurat bencana itu bisa menghambat evakuasi.

Mengingat Dusun Stabelan dan Takaran hanya berjarak sekitar 3,5 kilo meter dari Gunung Merapi, yang termasuk daerah rawan bencana erupsi. Pada 2022, Ngadi sudah mengusulkan pembangunan jembatan baru kepada pemerintah daerah.

“Lokasinya berjarak cukup dekat dengan jembatan darurat saat ini, soal pembebasan lahan sudah aman, tinggal menunggu realisasi dari pemerintah,” ucap Ngadi saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Jumat (27/10/2022).

Usulan tersebut, kata Ngadi, sudah diketahui oleh pemerintah daerah, BPBD, dan sudah ditinjau langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Boyolali, pada Agustus 2022.

Baca juga: Mengenal Bunker Kaliadem Merapi, Sejarah & Tragedi yang Pernah Terjadi

Namun, hingga saat ini Ngadi masih menunggu kejelasan pembangunan pasca peninjauan kemarin.

Ngadi berharap agar jembatan darurat tersebut bisa segera diganti dengan jembatan yang baru. Sehingga lalu lintas ribuan warga yang tinggal di dua dusun itu bisa berjalan optimal.

“Demi kelancaran perekonomian di sana, karena mayoritas masyarakat itu petani. Selain itu, untuk mengoptimalkan potensi wisata di wilayah itu,” ucapnya.

Sesuai Surat Keputusan Bupati, Ngadi menerangkan Desa Tlogolele sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai kawasan wisata.

Sehingga salah satu aspek yang menunjang untuk pengembangannya, dibutuhkan kelancaran akses dan infrastruktur di wilayah Desa Tlogolele.

Baca juga: Truk Tertimbun Pasir Merapi, Penambang Diminta Tak Abaikan Deteksi Dini

“Terutama Desa Stabelan ini sudah cukup banyak dikenal oleh masyarakat umum, kami ingin ada pengembangan-pengembangan wisata setelahnya,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya