SOLOPOS.COM - Pasangan cabup-cawabup Pilkada Wonogiri, Hartanto-Joko Purnomo (Harjo), saat deklarasi di Wonogiri, Jumat (4/9/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Tim pemenangan dua cabup-cawabup pada pilkada Wonogiri 2020 masih merumuskan bentuk kampanye yang memungkinkan dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19.

Alhasil, meski masa kampanye telah bergulir selama 11 hari belum ada paslon yang berkampanye. Kampanye dijadwalkan pada 26 September-5 Desember 2020.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dewan pengarah tim pemenangan paslon Hartanto-Joko Purnomo atau Harjo, Sumarwoto Umar, menyampaikan hingga saat ini tim masih menggodok konsep kampanye yang bisa dilaksanakan.

303 Ibu Hamil Klaten Ikuti Tes Swab, 2 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19

Tim pemenangan kemungkinan besar akan menghindari kampanye tatap muka, meski regulasi memberi ruang untuk melaksanakannnya walaupun dengan skala terbatas. Kendati hingga pekan ini pihaknya belum berkampanye, tetapi paslon dan mesin partai pengusung paslon sudah bergerak.

Ada tim yang aktif bergerak melalui empat media sosial atau medsos yang didaftarkan di KPU. Sementara, Hartanto dan Joko Purnomo bersilaturahmi ke tokoh-tokoh meminta restu dan dukungan. Hartanto dan Joko Purnomo melaksanakan kegiatan tersebut secara terpisah.

Pasalnya, keduanya memiliki jaringan sosial yang berbeda. Ruang-ruang itu dimanfaatkan secara optimal. Lelaki yang akrab disapa Umar itu menilai pendekatan melalui tokoh efektif untuk menghimpun dukungan. Hal itu lantaran masyarakat Wonogiri masih memedomani apa yang dicontohkan atau diucapkan tokoh.

“Seluruh elemen partai pengusung dan pendukung juga bergerak. Misalnya, anggota DPRD dari PKB, Gerindra, dan PKS bergerak untuk memenangkan Harjo di dapil [daerah pemilihan] masing-masing,” kata Ketua DPC PKB Wonogiri itu saat dihubungi Solopos.com, Selasa (6/10/2020).

Dia tak memungkiri pergerakan tim seperti tak terlihat lantaran kegiatan-kegiatan tersebut bukan termasuk kampanye. Namun, Umar memastikan pergerakan tersebut berdampak besar karena efektif. Menurut Umar mencari dukungan tidak hanya bisa dilakukan dengan cara berkampanye tatap muka.

Tak Gegabah

Terlebih, saat ini Covid-19 masih mewabah. Tim pemenangan Harjo tak ingin gegabah berkampanye tatap muka untuk menghindari risiko terburuk. “Virus ini kan tak terlihat. Lebih baik kami mengantisipasinya,” imbuh Umar.

Disinggung ada tidaknya rencana kampanye daring atau online, dia mengatakan kampanye daring belum dilaksanakan hingga saat ini. Pasalnya, tidak semua wilayah terjangkau sinyal Internet.

Dampak Flyover Purwosari: Butuh Jalur Ramah Pejalan Kaki, Sepeda, dan Becak

Terpisah, ketua tim pemenangan paslon Joko Sutopo-Setyo Sukarno atau Josss, Sriyono, mengatakan hingga pekan ini belum menentukan akan berkampanye jenis apa sehingga pihaknya belum menggelar kampanye tatap muka maupun daring. Tim masih akan berkoordinasi membahas soal itu.

Ditanya soal 12 kegiatan tatap muka yang sudah diberitahukan kepada Polres dan Bawaslu Wonogiri, Bendahara DPC PDIP Wonogiri itu mengatakan kegiatan tersebut bukan kampanye. Kegiatan itu hanya kegiatan yang diinisiasi pengurus ranting PDIP atas dorongan warga.

Warga saat itu sekadar berdialog dengan cawabup Setyo Sukarno. “Itu kegiatan internal pengurus tingkat desa di Baturetni saja. Jadi, bukan kampanye,” kata Sriyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya