SOLOPOS.COM - Warung apung berderet di sisi timur Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Kamis (10/9/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Berita tentang sikap pengusaha terkait rencana pemindahan warung apung Rawa Jombor Klaten ke daratan memuncaki daftar berita terpopuler di Solopos.com selama 24 jam terakhir hingga Sabtu (12/9/2020) pagi.

Berita terpopuler berjudul Pengusaha Pasrah Warung Apung Rawa Jombor Klaten bakal Dipindah ke Daratan mengulas rencana pemindahan warung apung di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Bayat, Klaten, ke daratan itu telah bergulir beberapa tahun terakhir.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Namun para pelaku usaha warung apung tetap berharap warung apung diizinkan berdiri di air.

Solopos Hari Ini: Sanksi Jalan, Mal Dilonggarkan

Pelaku usaha warung apung Rawa Jombor, Sutomo, 48, pernah diundang untuk melihat pemaparan tentang rencana pemindahan warung itu.

"Mau tidak mau. Ya karena saya sadar menggunakan lahan bukan milik saya. Kalau diminta yang punya ya harus ikhlas meskipun berat hati," kata Sutomo saat ditemui Solopos.com di warung apung miliknya, Kamis (10/9/2020).

Salah satu yang membikin Sutomo masih berat hati pindah usaha ke daratan yakni lantaran warung apung kadung menjadi ikon rawa tersebut.

Hari Ini Dalam Sejarah: 12 September 1919, Adolf Hitler Terjun ke Politik

Sejak warung apung menjamur lebih dari 20 tahun lalu, warga dari berbagai daerah berdatangan khusus untuk menikmati sensasi wisata kuliner di atas rawa.

“Keberadaan warung mendongkrak perekonomian warga,” kata Sutomo yang menjalankan usaha warung apung sejak 2006.

Mengatur Ukuran Atau Luasan Warung Apung

Sutomo berharap rencana pemindahan warung apung ke daratan itu urung dilakukan. Dia lebih sepakat jika rencana penataan itu dilakukan dengan mengatur ukuran atau luasan warung apung.

Kepala Desa (Kades) Krakitan, Nurdin, mengatakan selain rencana pemindahan warung apung ke daratan, penataan juga dilakukan pada karamba budi daya ikan.

“Kami yang jelas tetap mendukung apa yang menjadi program pemerintah. Namun, setidaknya kami berharap bisa ikut mengelola rawa ini,” kata dia.

Indonesia Mundur dari Piala Thomas & Uber di Denmark

Selain berita tentang warung apung Rawa Jombor, kabar lain seputar warga Sragen yang hilang, update Covid-19 Soloraya, dan razia jebakan tikus juga masuk daftar terpopuler pagi ini.

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com 24 jam terakhir hingga Sabtu pagi ini:

Update Covid-19 Wonogiri: Tembus 204 Kasus, Tak Ada Klaster Baru

Cek Rekening! Bantuan Modal Usaha Tahap ke-2 Untuk 7.000 UMKM Sukoharjo Sudah Cair

Jadi Salah Satu Klaster Penularan Covid-19 Terbesar di Solo, Begini Awal Mula Munculnya Klaster Keluarga Nusukan

Pandemi Covid-19, 2 Perusahaan di Wonogiri Ini Malah Buka Lowongan Kerja

Beda Status Zona Risiko Covid-19 di Sragen, Merah atau Oranye?

Cegah Korban Jiwa Bertambah, Razia Jebakan Tikus Listrik di Sragen Bakal Digelar

Ada 6 Kampung Unik di Solo, Nomor 1 Kerap Buat Selfie

Kasus Mertodranan Solo: Ini Inisial 3 Orang yang Diburu Polisi, Diduga Otak Kekerasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya