SOLOPOS.COM - Seorang warga mengendarai sepeda motor melintas di depan Gedung SMP PGRI 10 Ngrampal, Sragen, Jumat (13/8/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO — Ulasan tentang sejumlah sekolah di bawah Yayasan PGRI Sragen berguguran karena tak memiliki siswa saat penerima peserta didik baru (PPDB) menjadi berita terpopuler Solopos.com, Sabtu (14/8/2021) pagi.

Berita terpopuler membeberkan sekolah menengah pertama (SMP) di bawah Yayasan PGRI Sragen hanya tinggal enam sekolah dan salah satunya SMP PGRI 10 Ngrampal. SMP itu kini hanya memiliki tujuh siswa Kelas IX.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Pengurus Yayasan PGRI Sragen yang juga Kepala SMP PGRI 10 Ngrampal, Sragen, Suprapto, saat ditemui Solopos.com, Jumat (13/8/2021), di sekolahnya. Suprapto menyampaikan enam SMP PGRI itu terdiri atas SMP PGRI 2 Karangmalang, SMP PGRI 10 Ngrampal, SMP PGRI 17 Miri, SMP PGRI 5 Sukodono, SMP PGRI 6 Kedawung, dan SMP PGRI 11 Sidoharjo. Untuk SMK masih ada SMK PGRI Tanon dan SMK PGRI Karangmalang.

Baca juga: Mangkunagoro IX, Penjaga Kesenian yang Tak Alergi dengan Tari Modern

Dia mengatakan dulu hampir di setiap kecamatan ada SMP PGRI, yakni di 20 kecamatan.

“Banyak SMP PGRI yang tutup karena tidak ada siswanya. Seperti di SMP PGRI 10 Ngrampal ini dipastikan tahun 2022 sudah tutup karena tidak punya siswa. Siswa Kelas VIII sebanyak empat orang sudah saya titipkan di SMP PGRI 2 Karangmalang. Sekarang tinggal tujuh siswa Kelas IX karena untuk Kelas IX tidak boleh dipindahkan ke sekolah lain,” ujar Suprapto.

Masyarakat Cenderung Memilih Negeri

Dia menerangkan di SMP PGRI 11 Sidoharjo juga tak memiliki siswa dan jumlah siswanya tinggal tiga orang. Dia mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen sebenarnya sudah memberi kesempatan bagi swasta untuk ikut dalam PPDB. Tetapi animo masyarakat cenderung memilih ke sekolah negeri daripada swasta.

“Faktor utamanya karena orang tua siswa beranggapan belajar di sekolah negeri itu tanpa biaya. Kemudian lulusan SD itu diharapkan juga masuk negeri. Saya yang juga di Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta pun tidak bisa berkutik karena ada sekolah negeri juga yang kekurangan siswa,” ujarnya.

Baca juga: Syarat Mal Boleh Buka, Unduh Aplikasi Ini

Selain ulasan tentang sekolah di bawah Yayasan PGRI Sragen, kabar lain tentang pasien Covid-29 isoter Wonogiri, Gunung Merapi erupsi, Densus tangkap terduga teroris di Sukoharjo hingga kisah percintaan Mangkunagoro IX juga masuk daftar 10 berita terpopuler pagi ini.

Berikut 10 berita terpopuler Solopos.com 24 jam terakhir hingga Sabtu pagi:

Tak Diminati, Sekolah di Bawah Yayasan PGRI Sragen Berguguran

Pasien Covid-19 di Isoter PGRI Wonogiri Diprioritaskan Dapat Bed di Rumah Sakit Rujukan

Uang Ganti Rugi Tol Solo-Jogja di Klaten Rp720 Miliar, Dijejer Prambanan-Delanggu 18 Kali PP

Gunung Merapi Erupsi, BPBD Boyolali Semprot Jalan Hilangkan Abu Vulkanis

Kisah Percintaan Mangkunagoro IX, Menikah dengan Putri Bung Karno hingga Anak Dubes

Pelajar SMAN 1 Karanganyar Bikin Gelang Laron Pantau Isoman Lewat QR Code

Cegah Stunting di Sukoharjo, Ibu Hamil Digencar Makanan Tambahan

Mengenal Sosok Paundrakarna Putra Sulung Mangkunagoro IX, Pernah Main Sinetron hingga Jadi Anggota DPRD Solo

Densus Tangkap Seorang Terduga Teroris Asal Polokarto Sukoharjo

Profil Mangkunagoro IX, Sang Penguasa Mangkunegaran Solo yang Dikenal Sederhana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya