SOLOPOS.COM - Buku Yusuf Mansur Obong ditulis oleh mantan wartawan Majalah Gatra, Heri Muhammad Yusuf. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Kabar tentang ustaz Yusuf Mansur yang akan melaporkan Arief, pelaku event organizer (EO) di Bandung itu ke polisi dan kasus laka sejoli di Nagreg menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Selasa (28/12/2021) pagi.

Sebelumnya, Arief mengaku lebih dari 10 kali menyelenggarakan pengajian yang diisi Yusuf Mansur. Dalam kesaksiannya yang dimuat Solopos.com, Arief membenarkan Yusuf Mansur tidak pernah menerima honor ceramah. Namun, sang ustaz membawa pulang semua uang sedekah dari jemaah.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Terkait kesaksian Arief, Yusuf Mansur mengaku tidak mengenalnya. Ia juga membantah keras kesaksian Arief. Bahkan, dari penelusuran timnya, Arief disebut berstatus buronan karena menggelapkan uang banyak orang.

Baca Juga : Polisi Tahan 6 Pemain Liga 3 yang Menganiaya Wasit

“Ada dimunculkan di layar, namanya Mas Arief. Saya lihatin terus. Saya coba ingat-ingat, kok saya tidak kenal ya. Apa saya yang pikun ya? Setelah dicek ternyata ini buronan menggelapkan uang orang, ratusan juta apa berapa gitu,” kata Yusuf Mansur seperti dikutip Solopos.com dari acara Blak-blakan di kanal Youtube Detik.com, Senin (27/12/2021).

Yusuf Mansur memastikan akan melaporkan Arief ke polisi karena dianggap sudah menebar fitnah. “Nah yang gini-gini ini harus dilaporin. Kami sedang yasinan 40 hari, semua pondok pesantren dan rumah tahfiz. Bahkan yang di Hongkong dan Gaza. Ini yasinan untuk menentukan,” ujarnya.

Ia menyebutkan akan mengambil sikap setelah yasinan 40 hari. Saat ini yang terpikir di benaknya adalah melaporkan ke polisi semua orang yang dianggap memfitnah dirinya.

Baca Juga : Dua Penulis Buku Yusuf Mansur Tak Gentar Dilaporkan ke Polisi

“Semua yang punya narasi pidana sudah diarsip dan diprofiling, baik akun Tiktok, Youtube dan lain-lain. Apalagi yang sudah bikin buku, bisa langsung dihajar itu sama tim hukum kami,” katanya.

Namun, kata dia, jika ternyata setelah yasinan ada petunjuk dari Tuhan untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum dirinya pun akan melaksanakannya.

“Selama 40 hari yasinan itu di antara istikharah adalah melaporkan semuanya ke Bareskrim Polri, semuanya. Nah siap-siap aja tuh. Tapi kan belum tentu. Kalau ternyata Allah berkata ‘Suf, innallaha ma’a shabirin. Aku [Allah] lebih suka bukan sama yang ngelaporin, tapi Aku lebih suka sama yang sabar. Ente lebih suka yang mana?’ Nah ane pilih yang sabar,” ujar Yusuf Mansur.

Baca Juga : Pencuri Helm di Masjid Agung Lama Boyolali Terekam Kamera CCTV

Sebelumnya diberitakan, pengakuan ustaz Yusuf Mansur soal tidak pernah memasang tarif setiap kali ceramah dibenarkan Arief, event organizer (EO) yang kerap mengurusi acara dai kondang tersebut di Bandung, Jawa Barat.

Arief mengaku sering mengurusi acara ceramah Yusuf Mansur sejak 2013 hingga 2017 di seantero Bandung dan sekitarnya. Dari sekian banyak mengurusi ceramah itu, kata dia, Yusuf Mansur tidak pernah mau jika diberi honor.

Meski tidak pernah meminta honor, ia mengakui ustaz Yusuf Mansur membawa semua uang yang disedekahkan jemaah.

Baca Juga : Sejarah Hari Ini : 28 Desember 1857, Pertempuran Meletus di Kanton

“Lebih dari 10 kali saya mengundang beliau dari 2013 sampai dengan 2017, semuanya free. Beliau tidak mau dikasih honor,” kata Arief saat diwawancarai wartawan Sudarso Arief Bakuama pada 5 Desember 2021.

“Saya pertama kali mengadakan di masjid Pinus Regency daerah Soekarno Hatta. Jemaah yang datang membeludak. Kata DKM-nya masjid itu belum pernah penuh sejak dibangun. Pas itu meluber hingga ke jalan-jalan. Seminggu sebelumnya bahkan sudah viral bahwa beliau akan hadir,” katanya.

Dari situ dirinya lantas mengundang ustaz Yusuf Mansur hingga lebih dari 10 kali. “Karena saya EO, banyak masjid-masjid yang meminta saya mengundang beliau. Kalau ditotal lebih dari 10 kali beliau mengisi yang saya urusi. Dari semua itu semuanya beliau tidak mau dikasih amplop. Tapi ya itu, semua sedekah dibawa,” ujarnya.

Baca Juga : Kesalahan Sistem Penilaian, Ujian Perangkat Desa di Kediri Diulang

Sebagai EO, dirinya mengaku tekor dari setiap acara pengajian akbar yang diisi Yusuf Mansur. Pasalnya, dirinya tidak mendapat sponsor sehingga hanya berharap mendapat bagian dari uang yang dikumpulkan dari jemaah hadir untuk biaya penyelenggaraan acara.

“Pernah dulu saya sampaikan ke timnya adalah sedikit untuk biaya persiapan bikin baliho, konsumsi, dan lain-lain. Tapi tidak boleh. Jadi semua [sedekah] dibawa oleh beliau,” katanya.

Terkait sedekah, ia memiliki banyak cerita dari jemaah. Salah satunya ada jemaah yang datang membawa mobil lalu pulangnya naik ojek. Usut punya usut ternyata mobil tersebut disedekahkan di acara pengajian tersebut.

Baca Juga : 14 Tahun Penantian, Persis Solo Memastikan Lolos Liga 1



Selain kabar ustaz Yusuf Mansur akan melaporkan eks EO, kabar lain tentang petani Ponorogo yang meninggal saat bajak sawah, kronologi tabrak lari sejoli di Nagreg dan kelanjutan kasus tersebut melibatkan 3 anggota TNI, 6 tempat wisata di Wonogiri, Jokowi akan resmikan Waduk Pidekso Wonogiri, Persis Solo lolos ke Liga 1, hingga warga di kampung Fachrudin Klaten siap nonton bareng final Piala AFF menjadi berita terpopuler di Solopos.com.

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com selama 24 jam terakhir hingga Selasa (28/12/2021):

Bakal Laporkan Eks EO, Ustaz Yusuf Mansur: Dia Buronan

Innalillahi, Petani di Ponorogo Meninggal saat Bajak Sawah

Kronologi Lengkap Tabrak Lari Sejoli di Nagreg

6 Tempat Wisata di Wonogiri yang Hit, Ada yang Bernuansa Bali Hlo!

Resmikan Waduk Pidekso Wonogiri, Jokowi Pakai Helikopter dari Solo

Curhat Ayah Korban Tabrak Lari di Nagreg

3 TNI Tabrak Lari Sejoli di Nagreg Terancam Dihukum Seumur Hidup

Persis Lolos ke Liga 1, Suporter Spontan Konvoi Keliling Solo

KSAD Kunjungi Rumah dan Makam Korban Kecelakaan Nagreg Bandung

Warga di Kampung Fachrudin di Klaten Siap Nonton Bareng Final Piala AFF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya