SOLOPOS.COM - Ketua Pinsar Jateng, Parjuni (kiri), Taufik Nugroho, Peternak Mandiri dan perwakilan PT Charoen Pokphand Indonesia, Acky Soeksmono, saat berada di peternakan milik peternak mandiri, Taufik di Boyolali, Kamis (23/4/2020). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI - Arahan dari pemerintah pusat, terkait keterlibatan perusahaan besar untuk menyerap hasil peternak rakyat, mulai ditindaklanjuti. Pada Kamis (23/4/2020), PT Charoen Pokphand Indonesia, membeli sekitar 1.500 ekor ayam dari peternak di Nogosari, Boyolali.

Area Head Marketing Live Bird Jateng 2 - PT Charoen Pokphand Indonesia, Acky Soeksmono, telah mendatangi salah satu peternak rakyat mandiri di Glonggong, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, untuk membeli ayam hidup.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Achmad Purnomo Bersiap Mundur dari Bursa Cawali Pilkada Solo 2020

"Kami dari PT Charoen Pokphand Indonesia, mengikuti arahan pemerintah dari Ditjen PKH [Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia] untuk menyerap ayam peternak mandiri karena kondisi harga pasar yang kurang bagus," kata dia kepada Solopos.com, Kamis.

Ayam yang diambil dari peternakan milik warga Nogosari, Taufik, direncanakan akan langsung dikirim ke Salatiga. "Ayam ini akan kami kirim ke rumah potong hewan unggas [RPHU] kami di PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk yang ada di Salatiga," kata dia.

Bandel, 4 Pemain Arsenal Langgar Aturan Lockdown

Dia menyebutkan, ayam dari peternak dibeli dengan harga Rp15.000/kg. "Truk kami bisa memuat tiga ton. Jika ukuran [ayam] 2 kg, saya kira bisa memuat 1.500 ekor ayam," terang Acky. Selain Nogosari, dia mengatakan PT Charoen Pokphand Indonesia juga menyerap ayam dari daerah lain seperti Salatiga, Semarang dan sekitarnya.

Harga di Bawah HPP

Sementara itu Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, Jawa Tengah, Parjuni, yang turut meyaksikan kegiatan tersebut mengatakan selama ini peternak sudah banyak merugi. Sebab harga ayam hidup yang terus berada di bawah harga pokok produksi (HPP).

"Belum lama ini pemerintah merespons. Ada keputusan, bahwa hasil peternak rakyat ini akan diserap oleh perusahaan kemitraan atau perusahaan besar. Pekan ini program itu mulai berjalan," kata dia kepada Solopos.com, Kamis.

Stasiun Purwosari Solo Kini Hanya Layani Perjalanan KA Prameks & Angkutan Barang

Dia mengatakan dari kalangan perusahaan, termasuk PT Charoen Pokphand Indonesia, sudah datang untuk menyerap hasil dari peternak rakyat di Nogosari. "Perusahaan membeli dengan harga lebih baik dibandingkan harga pasar. Harga pasar saat ini sekitar Rp11.000/kg. Dari perusahaan dibeli Rp15.000/kg."

Sementara peternak Taufik menyatakan sangat gembira dengan hal tersebut untuk memperkecil kerugian peternakannya sehingga kelangsungan usahanya tetap ada harapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya