Jogja
Selasa, 21 Februari 2017 - 22:20 WIB

PILKADES BANTUL : Muncul Dugaan Upeti di Kasus Dodokan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pilkades Bantul, berupa kasus pengrusakan warung berbuntut panjang

Harianjogja.com, BANTUL — Kasus pembakaran dan pengrusakan warung mi ayam dan bakso yang dilakukan massa pendukung salah satu kepala desa Jatimulyo saat pemilihan Lurah Oktober 2016 lalu berbuntut panjang.

Advertisement

Baca Juga : PILKADES BANTUL : Warung yang Dibakar Saat Pilkades Kini Didirikan Lagi

Pasalnya, belum lama ini, tersiar kabar di lingkungan Pedukuhan Dodokan, Jatimulyo, Dlingo adanya praktik pemungutan upeti kepada seluruh tersangka.

Dari penelusuran Harianjogja.com, tersiar kabar bahwa seluruh tersangka yang berjumlah 26 orang sempat dikumpulkan hingga dua kali beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, mereka diminta menyetorkan sejumlah uang. Sayangnya, siapa oknum yang ditengarai menjadi inisiator pertemuan yang hanya dihadiri seluruh tersangka dengan orangtuanya masing-masing ini masih misterius.
Kuat dugaan, uang itu dimaksudkan sebagai upaya meringankan hukuman yang akan diterima tersangka.

Advertisement

Sementara terkait nominalnya, seorang warga setempat sempat menyebutkan tiga versi kabar yang beredar. Ada kabar  yang mengatakan per orang dipungut Rp4 juta, ada pula yang sebesar Rp500.000.

“Ada lagi yang saya dengar,  Rp4 juta itu untuk seluruh tersangka,” katanya Selasa (21/2), tanpa bersedia disebutkan nama dan identitasnya.

Itulah sebabnya, dirinya merasa ada yang janggal. Pasalnya, setiap RT di Pedukuhan Dodokan selama ini ikut menyumbang kebutuhan biaya transportasi seluruh tersangka berangkat wajib apel di mapolres Bantul. Per RT sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. “Masyarakat [Dodokan] juga penasaran,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif