Jogja
Selasa, 19 Juli 2016 - 08:55 WIB

BOM MOLOTOV : Bus Rombongan Suporter Dilempari, Pelaku Mayoritas Pelajar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bom bakar yang lebih kondang dengan sebutan molotov cocktail (JIBI/Solopos/Dok.)

Bom molotov terjadi di Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL — Penyerangan terhadap suporter sepak bola oleh kelompok suporter lain di Jogja kian beringas. Bus pengangkut suporter Persis Solo dilempar bom molotov, satu terluka.

Advertisement

(Baca Juga : BOM MOLOTOV : Bus Rombongan Suporter Dilempari, Satu Terluka)

Penyerangan terhadap suporter Persis Solo diduga dilakukan oleh salah satu kelompok suporter di Kota Jogja. Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Komisaris Polisi (Kompol) Polres Bantul Danang Bagus Anggoro mengatakan, peristiwa itu terjadi Minggu (17/7/2016) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

“Bom molotov yang dilempar itu masuk ke dalam bus dan menyebabkan percikan api. Suporter yang di dalam bus itu yang memadamkan api,” papar dia. Pelemparan baru berhenti setelah pengemudi bus berinisiatif menuju pos polisi di perempatan Druwo Jalan Parangtritis, Sewon yang buka 24 jam. Mendengar kabar tersebut polisi bergerak mengejar pelaku.

Advertisement

Senin (18/7/2016) dinihari polisi berhasil menangkap delapan terduga pelaku. Empat diantaranya ditangkap di sekitar Tamantirto, Kasihan, tiga orang ditangkap di wilayah Sewon, serta satu lagi ditangkap di wilayah Banguntapan.

Akibat kejadian ini, satu orang suporter mengalami luka dan sempat mendapat perawatan medis. Sedangkan kaca bus hampir seluruhnya pecah, tinggal bagian belakang yang selamat dari lemparan batu.

“Puluhan suporter itu sudah kami pulangkan ke Solo,” papar dia.

Advertisement

Di lokasi kejadian polisi menemukan barang bukti seperti batu-batu yang digunakan untuk melempar bus. Polisi juga menyita senjata tajam celurit dari salah seorang reporter yang ditangkap di Sewon.

Danang menilai, kualitas kriminal yang dilakukan suporter sepak bola kini semakin parah. Bila biasanya hanya menggunakan batu kini suporter berinisiatif menjadikan bom molotov sebagai senjata. Ia meminta orang tua mengawasi anak-anak mereka.

Delapan orang terduga pelaku tersebut kini mendekam di tahanan Polres Bantul. Bagian Reserse Kriminal (Reskrim) tengah menyelidiki perkara ini. Kuat diduga, jumlah pelaku lebih dari delapan orang. Informasi yang diperoleh dari Kepolisian Kasihan, mayoritas pelaku pelemparan merupakan pelajar. Beberapa di antaranya berusia belasan tahun. Mayoritas berasal dari Kota Jogja.

“Polisi juga mengamankan sejumlah sepeda motor milik terduga pelaku. Untuk penanganan perkara diserahkan ke Polres Bantul,” kata Kepala Polsek Kasihan Kompol Supardi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif