News
Jumat, 18 September 2015 - 12:40 WIB

WNI DISANDERA OPM : 2 WNI Disandera OPM Bebas Lewat Diplomasi

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel Yonif 408/Suhbrastha menggelar upacara peringatan HUT TNI di patok perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Papua, 5 Oktober 2012 lalu. (yonif-408-suhbrastha.blogspot.com)

WNI disandera OPM telah bebas.

Solopos.com, JAKARTA — Sudirman dan Badar, dua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua Nugini sudah bebas.

Advertisement

Kebebasan dua WNI tersebut disampaikan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian. Ia membenarkan WNI yang disandera kelompok bersenjata separatis di Papua Nugini kini sudah dibebaskan oleh tentara Papua Nugini.

“Betul tentara Papua Nugini (PNG) berhasil membebaskan kedua sandera dan saat ini sudah berada di Vanimo, ibu kota Provinsi Sandaun,” kata Mayjen TNI Siburian di Jayapura, Jumat (18/9/2015), sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara.

Advertisement

“Betul tentara Papua Nugini (PNG) berhasil membebaskan kedua sandera dan saat ini sudah berada di Vanimo, ibu kota Provinsi Sandaun,” kata Mayjen TNI Siburian di Jayapura, Jumat (18/9/2015), sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara.

Jenderal berbintang dua yang masih berada di Karubaga, Ibu kota Kabupaten Tolikara itu mengatakan, kondisi kedua sandera dalam baik.

“Yang terpenting kedua sandera sudah dibebaskan dengan selamat,” kata Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Siburian.

Advertisement

“Upaya yang dilakukan pemerintah sudah tepat dan benar. Sandera bisa dibebaskan tanpa kita memberikan kompensasi politik sebagaimana yang mereka minta,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya melalui pesan singkat, Jumat, sebagaimana dilansir Detik.

Terkait para pelaku penyanderaan, Tantowi mengatakan bahwa tindakan kepada mereka diserahkan kepada pemerintah Papua Nugini. Itu karena kejadian penyanderaan ini tidak terjadi di wilayah RI.

“Karena lokasi penyanderaan bukan di wilayah kita, tindakan terhadap penyandera menjadi kewenangan pemerintah negara setempat, dalam hal ini PNG,” ungkap politikus Golkar ini.

Advertisement

Sebelumnya, Kedua WNI yang disandera kelompok bersenjata sejak 9 September lalu, Sudirman dan Badar, keduanya adalah berprofesi tukang potong kayu. Selain menahan dua WNI, kelompok bersenjata juga menembak rekan kedua sandera yakni Kuba di kampung Skopro Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom.

OPM sempat meminta dua WNI tersebut dibarter dengan rekan mereka yang ditahan karena kasus narkoba jenis ganja. Pemerintah RI dengan tegas menolak barter tahanan itu.

Pemerintah RI lewat Menlu Retno Marsudi lalu mengupayakan pembebasan lewat negosiasi. Dua WNI bernama Dirman dan Badar itu pun bebas dengan minimum force.

Advertisement

“Message dari Bu Menteri, selamatkan kedua WNI dan menggunakan minimum force. Alhamdulillah, tidak luka hanya jatuh sehingga ada sedikit luka di kaki. Mereka berhasil dapatkan kedua WNI dari pihak pelaku. Memang dari awal mereka akan mengedepankan negosiasi dan persuasi. Mereka tentaranya standby tapi tidak gunakan kekerasan,” kata Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir usai jumpa pers di Gedung Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif