SOLOPOS.COM - Pemasangan tenda pernikahan di rumah Selvi, Jumat (5/6/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)
Pernikahan Gibran-Selvi tinggal hitungan hari. Saat para pejabat di Jakarta hadir, banyak tetangga justru tak diundang.
Solopos.com, SOLO — Meskipun mengundang tamu dari berbagai kalangan mulai duta besar (dubes), pejabat negara, hingga ketua RW, pernikahan Gibran Rakabuming-Selvi Ananda tak banyak mengundang warga sekitar. Hanya sedikit di antara tetangga Selvi yang mendapatkan undangan.
Warga RT 002/RW 011 Banyuanyar, Woro Tri Daryatmi, 56, Woro, menjelaskan hanya 5 orang di setiap wilayah Rukun Warga (RW) yang diundang dalam acara pernikahan Gibran-Selvi. Dia mengaku mendapatkan undangan tersebut lewat Pemerintah Kelurahan Banyuanyar, namun tidak diambil.
Woro memilih memberikan kepada orang lain karena dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sosial. Baca: Calon Menantu Jokowi Tak Banyak Dikenal Tetangga.
“Orang yang mendapat undangan ibaratnya adalah warga yang sudah lama menetap di sini [Solo]. Daripada bikin cemburu, saya memilih tidak hadir. Sangka saya dulu warga boleh datang semua. Meski demikian, kami yang tidak hadir tetap mangayubagyo [turut bergembira],” jelas Woro.
Senada, warga Banyuanyar lainnya, Wisnu, 42, mengaku masih bingung bakal mengungsi atau tetap berada di rumah selama acara pernikahan Gibran dan Selvi. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Wisnu menjelaskan ada sejumlah warga di Banyuanyar dan Sumber khususnya yang juga merasa bingung. Warga tidak bisa bebas mengakses Jl. Letjend Suprapto.
“Harus mencari jalan tikus jika warga yang tidak diundang [dalam acara pernikahan Gibran dan Selvi] mau keluar dari rumah. Kami memaklumi saja kebijakan ini. Jalan besar [Jl. Letjen Suprapto] juga tidak ditutup terus-terusan,” jelas Wisnu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, Taman Kanak-kanak (TK) Putra 6 juga meliburkan siswa pada saat pelaksanaan acara pernikahan Gibran dan Selvi karena dilhawatirkan orang tua sulit mengantar anak mereka bersekolah.