Soloraya
Jumat, 22 Mei 2015 - 05:50 WIB

AKSI PENYERANGAN : Kasus Perusakan Berakhir Damai

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Aksi penyerangan yang terjadi di Polokarto berakhir dengan damai.

Solopos.com, SUKOHARJO—Kasus perusakan dua rumah warga di Padasan RT 002/RW 007, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, oleh kelompok massa pada Selasa (19/5/2015) malam, akhirnya berakhir damai. Warga yang rumahnya dirusak, Sardi, 40, mengaku sudah berdamai dengan kelompok massa.

Advertisement

Sardi menuturkan perdamaian tercapai melalui mediasi di Kantor Kecamatan Polokarto, Rabu (20/5) siang. Pertemuan itu dihadiri perwakilan kelompok penyerang, Polsek Polokarto, Koramil Polokarto, dan pihak kecamatan. Perdamaian dituangkan dalam surat pernyataan yang pada pokoknya menyatakan Sardi dan kelompok penyerang sepakat berdamai dan tidak memiliki rasa dendam.

Selain itu, kedua belah pihak berkomitmen tidak mengulangi perbuatan. Terakhir, Sardi sepakat tidak akan menuntut ganti rugi atas kerusakan rumahnya dan tidak memperpanjang masalah tersebut. “Saya sudah ikhlas, kerusakan rumah biar saya perbaiki sendiri. Kalau dihitung kerugian saya mencapai Rp10 juta. Tapi, saya enggak mempermasalahkan itu lagi demi keamanan warga,” kata Sardi saat ditemui solopos.com di rumahnya, Kamis (21/5/2015).

Dalam surat pernyataan perdamaian yang diperoleh Espos, tertulis pihak yang berdamai adalah Sardi yang merupakan anggota Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKS PI) Kera Sakti Polokarto dengan kelompok Perguruan Bela Diri Setia Hati Terate (SHT) Polokarto yang diwakili Sarjito. Perdamaian disaksikan Kapolsek Polokarto, AKP Banuari; Danramil Polokarto, Kapten (Inf) Kurniawan Jayadi, dan Camat Polokarto, Pardi.

Advertisement

Sardi hingga sekarang tidak mengetahui alasan rumahnya dan tetangganya diserang para pelaku. Menurut dia, perguruannya tidak memiliki masalah dengan perguruan lain, termasuk dengan SHT. “Pihak SHT menjamin tidak akan ada anggota yang bakal menggeruduk khususnya Padasan dan umumnya Sukoharjo. Saya harap warga tidak resah, semua masalah sudah selesai,” kata Sardi.

Solopos.com mendapatkan nomor telepon salah seorang pengurus SHT Polokarto bernama Nur. Saat solopos.com menghubungi untuk meminta konfirmasi, telepon belum direspons. Sedangkan warga Padasan yang terluka, Bejo, 19, tidak berada di rumah saat solopos.com mendatangi tempat tinggalnya. Bapaknya, Rejo, 64, menuturkan anaknya pergi bersama temannya sejak Rabu siang. Bejo berpamitan ingin menyelesaikan masalah yang dialaminya bersama temannya.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan selain dengan Sardi, perdamaian juga dilakukan dengan korban luka, Bejo. Dia berharap tidak ada lagi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Diberitakan sebelumnya, ratusan orang tak dikenal yang diduga anggota kelompok perguruan bela diri menyerang Dukuh Padasan RT 001/RW 007, Selasa pukul 21.30 WIB. Akibatnya, dua rumah rusak dan seorang warga terluka parah di kepala diduga akibat dipukuli.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif